NOVA.id - Pasangan Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen telah menikah selama 16 tahun.
Bisa menjalani pernikahan hingga belasan tahun bukan berarti keduanya tak memiliki banyak perbedaan.
Keduanya berasal dari budaya yang berbeda, Nia merupakan orang Sunda sehingga biasa bicara dengan nada yang halus.
Baca Juga: Tangis Nagita Slavina Pecah Saat Raffi Ahmad Bongkar Fakta Rumah Tangganya
Sedangkan Ari Sihasale berasal dari tanah Papua yang memiliki kebiasaan berbicara dengan nada tinggi meski tak sedang marah.
Selain itu keduanya juga memiliki tempat wisata favorit yang berbeda.
Nia mengaku lebih menyukai pantai, sedangkan Ari Sihasale lebih suka mendaki gunung.
Baca Juga: Akui Museum Sebagai Rumahnya, Bantahan Barbie Kumalasari: Punya Orang Tua Angkat Gua!
Mereka mengungkapkan kisahnya dalam acara perspektif yang tayang di Youtube pada Selasa (02/07).
"Mas Ale sukanya apa kak Nia?" tanya Robert Harianto sebagai pembawa acara.
"Naik gunung, dia lahirnya di gunung, anak tembagapura," kata Nia Zulkarnaen.
Baca Juga: Disinggung soal Mulan Jameela, Maia Estianty: Dulu Sebel Sekarang Ketawa
"Kak Nia sukanya apa?," tanya Robert lagi.
"Saya seneng yang indah-indah, jadi dulu kalau jalan kan kalau lagi punya rezeki ya, pengen dong lihat Eropa, tapi the beauty of city, saya juga nggak terlalu suka liburan yang ke gedung-gedung, lebih suka ke pantai dulu," jelas Nia.
Namun setelah menikah, tempat liburan favorit Nia kini juga ikut berubah.
Baca Juga: Sudah Punya 3 Anak, Ratna Galih Rela Lakukan Program Bayi Tabung untuk Dapat Anak Perempuan
Dirinya kini lebih memilih mendaki bersama sang suami dan menikmati indahnya berada di ketinggian saat mendaki.
"Akhirnya saya menikmati gunung, saya lebih suka gunung sekarang, karena gunung itu sejuk, indah," kata Nia.
Namun siapa sangka perjalanan mereka ke gunung memberikan pengalaman yang begitu mencekam.
Bahkan Nia sempat mengungkapkan keinginannya hari itu menjadi hari terakhir mereka.
Peristiwa itu terjadi sekitar 4 tahun lalu, tepatnya di saat tahun baru 2015, keduanya mendaki untuk menuju basecamp di Gunung Carstenz, Papua.
"Itu kan kami undercover papua kami keliling, dan pada saat itu kami ingin ke basecampnya Carstenz, ternyata hujan badai" ungkap Ale.
"Jadi selama perjalanan 6 jam lebih itu hujan terus, jadi kayak air es habis nih, basah semua kita," sambung Nia.
Saat perjalanan tersebut mereka diterjang hujan badai, tak sampai di situ Ale dan Nia bahkan tak memiliki bahan makanan dan logistik untuk bertahan saat itu.
"Kemudian, teman-teman yang bawa bahan makanan tertinggal di belakang mereka nggak bisa naik," kata Ale.
Baca Juga: Angelina Sondakh Pernah Alami Keguguran, Pria Ini Sudah Siapkan Nama untuk Jabang Bayi Angie
"Termasuk yang bawa kita punya tenda, kita punya matras," lanjut Nia.
Beruntung Ale dan Nia mendapatkan bantuan dari pendaki lain yang ada di sana, dan diberi pinjaman tenda dan sleeping bag.
Mereka menjalani malam yang mencekam di dalam tenda menunggu hujan badai tersebut hingga berhenti.
Baca Juga: Dirumorkan Pacaran dengan Camila Cabello, Begini Respon Shawn Mendes
Sampai akhirnya Nia yang tak punya banyak pengalaman dalam mendaki itu pun merasa takut dan mengucapkan sebuah pesan pada sang suami.
"Malam itu tiba-tiba saya punya perasaan, aduh kayaknya, jangan sampai Tuhan panggil di sini, makanya saya bilang kalau meninggal berdua ya," kata Nia.
"Jadi jangan tinggalin saya, kalau mati berdua," lanjutnya. (*)
KOMENTAR