NOVA.id - Anak Indonesia kembali menorehkan prestasi di kancah Internasional.
Berhasil menemukan obat penyembuh kanker dengan bahan baku alami berupa batang pohon tunggal, tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah meraih juara dunia.
Batang pohon tunggal yang digunakan tersebut dalam bahasa dayak disebut dengan Bajakah, di mana tanaman ini diperoleh di hutan Kalimantan Tengah.
Baca Juga: Yuk, Coba 3 Ide Me Time Ini agar Weekend Makin Seru
Ketiga siswa tersebut bernama Yazid, Anggina Rafitri, dan Ayssa Aurealya Maharani.
Melansir Kompas.com, guru pembimbing siswa yang merupakan guru biologi Helita mengatakan, keberhasilan ketiga siswa tersebut berawal dari informasi dari Yazid.
Yazid mengatakan bahwa ada sebuah tumbuhan di hutan Kalimantan Tengah yang kerap digunakan keluarganya bisa menyembuhkan kanker, bahkan kanker ganas stadium empat sekalipun.
Baca Juga: Banyak Aura Negatif, Barbie Kumalasari Disebut Kena Sumpah Orang Tuanya
Di bawah bimbingan Helita, ketiga siswa memutuskan untuk memulai pembahasan awal yang lebih serius mengenai kayu Bajakah tersebut.
Penelitian diawali dengan uji pendahuluan di laboratorium sekolah.
Lalu penilitian dilanjutkan dengan uji sampel penelitian lanjutan, yang menggunakan dua ekor mencit atau tikus betina atau tikus kecil berwarna putih, yang sudah di induksi atau disuntikan zat pertumbuhan sel tumor atau kanker.
Baca Juga: Bagi Chicco Jerikho Ngobrol dan Sharing Itu Penting Walau 5 Menit Aja
Sel kanker berkembang di tubuh tikus dengan ciri banyaknya benjolan pada tubuh, mulai dari ekor hingga bagian kepala.
Mereka lalu memberikan dua penawar atau obat yang berbeda terhadap kedua tikus.
Satu tikus diberikan bawang dayak dalam bentuk cairan yang diminumkan ke tikus.
Baca Juga: Lakukan Foto Maternity, Anggun dan Cantiknya Ayu Dewi bak Seorang Putri Disney
Sementara tikus lainnya diberikan air rebusan yang berasal dari kayu Bajakah.
"Setelah memasuki hari ke 50, mencit yang diberikan air penawar dari bawang dayak mati, sementara mencit yang diberikan cairan kayu Bajakah, tetap sehat bahkan justru bisa berkembang biak,” ujar Helita, Senin (12/08).
Setelah melalui pembuktian terhadap media uji sampel, maka pada awal bulan Mei 2019, penelitian dilanjutkan dengan memeriksa kadar yang terdapat pada kayu Bajakah tersebut melalui uji laboratorium, yang bekerjasama dengan pihak laboratorium di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Baca Juga: Pilu! Alasan Putri Diana Rela Bertahan Dalam Pernikahan dengan Pangeran Charles Demi Orang Lain
Hasil penelitian, kayu Bajakah itu memiliki kandungan yang cukup kaya antioksidan bahkan ribuan kali lipat dari jenis tumbuhan lain yang pernah ditemukan, khususnya untuk penyembuhan kanker.
Beberapa hasil uji laboratorium ditemukan fenolik, steroid, tannin, alkonoid, saponin, terpenoid, hingga alkonoid.
Berdasarkan hasil tertulis uji laboratorium dari Universitas Lambung Mangkurat itu, ketiga siswa dibantu guru pembimbing, mengolah kayu Bajakah menjadi serbuk teh siap sedu untuk bisa dibawa ke ajang kompetisi yang akan diadakan di Bandung.
Pada 10 Mei 2019, guru pembimbing dan ketiga siswa sepakat untuk mengikuti perlombaan yang diadakan di Bandung.
“Kami sepakat untuk mengikuti lomba Youth National Science Fair 2019 (YNSF) yang dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Kami bersyukur setelah kami berhasil memenangkan perlombaan tersebut, bahkan tak disangka bahwa kami menjadi perhatian dan berhasil meraih juara, dengan memperoleh medali emas, terbaik se-Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Masih Ada Daging Kurban? Ini 7 Bagian Daging Kambing yang Lezat Diolah!
"Ini menjadi tiket kami untuk melangkah ke tingkat Internasional,” kata Yazid.
Setelah sukses di Bandung, karya ilmiah dari ketiga siswa tersebut dipilih mewakili Indonesia, untuk tampil dalam perlombaan tingkat internasional dalam ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan.
Namun, dalam ajang selanjutnya Yazid tidak ikut, sehingga diwakilkan oleh dua rekannya, Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani.
Baca Juga: Jangan Dihindari, Sarapan Justru Bisa Buat Berat Badan Turun! Ini 5 Caranya
Aysa mengatakan, dia sempat merasa tidak yakin membawa hasil karya mereka ke tingkat internasional.
Namun, mereka tetap berusaha tampil sebaik mungkin.
"Sehingga sangat tidak diduga kami kembali berhasil meraih juara di tingkat internasional, dengan meraih juara dunia life sains pada ajang World Invention Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan.
Baca Juga: Injak Usia Kepala 4, Ini Rahasia Cantik Siti Nurhaliza yang Mudah Dilakukan!
Kami kembali memperoleh medali emas dengan menggeser 22 negara yang ikut berkompetisi saat itu” kata Aysa.
Kemenangan tersebut membuat semangat ketiga siswa semakin meningkat.
Banyak kenangan dan wawasan yang mereka temukan saat itu yang tentu saja menjadi kebanggan tersendiri bagi para siswa karena bisa membawa harum nama Kalimatan Tengah dan Indonesia.
Anggina mengatakan, merasa bahagia dapat membantu orang banyak untuk penyembuhan kanker, dan membagi informasi tentang kearifan lokal Kalimantan Tengah.
Baca Juga: Baru Saja Nikah, Pesepak Bola Mantan Pacar Nikita Willy yang Kini Berhijrah Sudah Mau Jadi Ayah
"Ke depannya kami akan terus berupaya menggali potensi alam lainnya, agar Kalimantan Tengah yang kaya akan sumber daya bisa bermanfaat bagi banyak orang,” kata Anggina.
Hingga kini belum ada rencana baik guru pembimbing dan ketiga siswa untuk memproduksi hasil temuan mereka untuk diperjualbelikan.
Sudah sangat banyak yang menghubungi mereka agar bisa mendapatkan kayu Bajakah sebagai obat penyembuh kanker.
Wah, hebat ya Sahabat NOVA! (*)
Artikel ini telah tayang di laman Kompas.com dengan judul Cerita Lengkap Siswa SMA Temukan Obat Penyembuh Kanker hingga Menangi Juara Dunia
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Winggi |
Editor | : | Winggi |
KOMENTAR