NOVA.id - Apakah kita kerap mengemil, tetapi tidak merasa kenyang sesudahnya? Atau memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur, sehingga membuat mulut serta saluran pencernaan terus mengolah makanan tanpa henti?
"Rasa lapar adalah pengukur persediaan bahan bakar tubuh Anda" ujar Michelle May, M.D, penulis buku Eat What You Love, Love What You Eat.
Trik jitu menurut May adalah memahami sinyal kelaparan sebelum kita makan. Ada empat cara mengontrol nafsu makan, ketika kita memang belum benar-benar merasa lapar.
Baca Juga: Joshua Suherman Tunjukkan Hadiah Spesial dari BJ Habibie 25 Tahun Silam
Beri Jeda Sebelum Makan
"Ketika Anda merasa ingin makan, cobalah berhenti pada saat itu juga. Beri jeda di antara rasa ingin makan dan benar-benar melahap makanan," saran May.
Untuk ini, kuncinya adalah kesadaran. Di saat jeda tersebut, kita bisa mengetahui apakah rasa lapar yang kita rasakan ternyata hanya rasa bosan, lelah, stres, atau haus.
Baca Juga: Ria Irawan Mulai Sulit Bicara, Jeritan Hati Sang Suami: Kasih Saya Waktu untuk Bertaubat
Lebih lanjut, May juga mengatakan sudah seharusnya tubuh manusia tidak makan setiap dua atau tiga jam sekali.
Namun, membiarkan tubuh merasakan kelaparan hingga titik tertinggi juga sangat berbahaya bagi kondisi tubuh, karena menyebabkan rendahnya kadar gula darah yang justru memicu kita makan berlebihan.
Baca Juga: Lihat Air Mata BJ Habibie Sebelum Meninggal, Najwa Shihab: Amblas Hati Saya
Pahami Isyarat Saat Lapar
May merekomendasikan kita untuk meletakkan kepalan tangan di atas perut, tepat di bawah tulang dada untuk mengetahui isyarat rasa lapar secara benar.
Pusatkan semua perhatian ke daerah tersebut. Gejala fisik lainnya adalah rasa pedih, dan terasa kosong pada bagian perut dan dada. Jika area tersebut terasa sangat penuh atau meregang, berarti tubuh kita benar-benar merasa lapar.
Pindai Tubuh, Pikiran dan Hati
May juga mengatakan bahwa kita dapat melihat ke tiga area yang berbeda untuk menentukan apakah kita perlu makan atau apakah hanya ingin makan. Disarankan untuk melakukan apa yang disebut pindai atau scan tubuh, pikiran dan hati.
Untuk tubuh, lakukan pemeriksaan dari bagian kepala sampai ujung kaki dan cari tahu sensasi yang ditimbulkan oleh tubuh kita saat lapar seperti ketegangan di area leher dan bahu yang diikuti rasa cemas dan stres.
Untuk pikiran, jika produktivitas menurun dan kita bertanya-tanya makanan yang ada di kantin atau kita akan makan apa nanti, kita mungkin tidak lapar namun hanya bosan.
Baca Juga: Lihat Air Mata BJ Habibie Sebelum Meninggal, Najwa Shihab: Amblas Hati Saya
Untuk jantung, dengarkanlah emosi kita. Apakah kita merasa lelah karena bekerja dan tertekan saat waktu istirahat tiba. Kecemasan ternyata memicu rasa kelaparan yang akut, lo.
Pengalihan Kebutuhan
Jika kita yakin bahwa kita sesungguhnya tidak lapar, melangkahlah keluar kantor atau rumah untuk menghilangkan stres.
Bisa juga pejamkan mata dengan berbaring walau hanya 20 menit, atau minum segelas air putih hangat untuk menghilangkan dahaga agar tubuh kembali fokus. (*)
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR