NOVA.id - Peristiwa tragis dialami seorang anak berusia 9 tahun, terjadi di Lhokseumawe Aceh.
Bocah tersebut diminta untuk mengemis oleh orang tuanya sendiri, dan itu telah dilakukan selama 2 tahun.
Kejadian ini terungkap setelah tetangga melaporkan kasus ini pada Babinsa Koramil Banda Sakti pada Rabu (18/09).
Menindaklanjuti laporan tersebut seorang bintara pembina desa, Serda Maulana melakukan penangkapan terhadap MI dan UG.
Dalam pengakuan MI dan UG, anak mereka yang berinisal MS dipaksa mengemis dan lebih mirisnya lagi, uang hasil mengemis digunakan untuk beli sabu-sabu dan berjudi.
Baru uang yang tersisa untuk dibelikan kebutuhan rumah tangga.
Kedua pasangan suami istri tersebut diketahui tidak bekerja, dan mereka hanya mengandalkan hasil mengemis dari MS.
Diketahui MS merupakan anak kandung dari UG, dan MI merupakan ayah tirinya.
Parahnya lagi, MS akan disiksa jika ia pulang tanpa hasil, dia akan dipukul di bagian kepala dan diikat ke kayu jendela serta diikat dengan rantai besi.
Hal ini dilakukan oleh pasutri tersebut sejak dua tahun yang lalu, saat usia MS masih 6 tahun.
MS awalnya tak mau melakukan hal tersebut namun dengan siksaan yang didapat ia terpaksa melakukan pekerjaan itu.
“Kalau tak bawa uang Rp100.000, langsung anak itu dipukul,” kata Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, AKP Indra T Herlambang.
Baca Juga: Sempat Ingin Bunuh Diri, Verrell Bramasta: Kalau Nyokap Nggak Buka Pintu Gue Udah Lompat ke Bawah
Setelah diamankan, kini MS dititipkan ke keluarga dari pihak ibu.
Tak hanya MS, adik dari MS yang masih berusia 3 tahun juga dititipkan di sana, dan dalam pengawasan dinas sosial.
UG juga melakukan tindakan kasar saat akan diwawancara oleh pewarta.
Ia terlihat cukup berang saat beberapa wartawan mendekat untuk meminta komentarnya.
"Apa foto-foto saya? Apa wawancara saya?" katanya sambil meludah berkali-kali.
Meski tangannya diborgol UG sempat mengayunkan tangannya tersebut ke kamera wartawan.
Baca Juga: Roger Danuarta Ingin Kunjungi Aceh, Cut Meyriska: Dia Nggak Tahu Istrinya Trauma Tsunami
Bahkan seorang pewarta, Try Vani hampir terkena pukulan dari UG.
"Saya hampir kena, untung sempat ngelak," katanya. (*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR