NOVA.id - Topan Hagibis mengarah ke Jepang pada Sabtu (12/10).
Topan ini dinilai sangat berbahaya, dengan kecepatan angin maksimal 195 km per jam.
Topan Hagibis diperkirakan akan sampai di Jepang pada Sabtu sore waktu Jepang.
Hastag PrayForJapan pun menjadi trending topik twitter pada Sabtu ini.
Di Indonesia, PrayForJapan tercatat telah ditweet sebanyak 304 ribu kicauan hingga pukul 15.00 WIB.
Baca Juga: Kembali Terawang Bencana yang Terjadi, Roy Kiyoshi: Tumpukan Jenazah dengan Kantong Kuning
Beberapa orang memberikan kondisi Jepang setelah berita mengenai topan yang akan sampai di negara Sakura tersebut.
Terlihat langit sore di sana menjadi merah muda keunguan, meski tampak indah, tetapi kondisi ini sangat menakutkan bagi banyak orang di sana.
"Lihat: Langit di Jepang berubah menjadi merah muda beberapa jam sebelum topan super #Hagibis #SaveJapan," tullis @PHWeatherUpdate.
LOOK: The sky in Japan turned pink hours before the wrath of Super Typhoon #Hagibis #SaveJapan pic.twitter.com/bRm3q8aGVz
— Weather Updates (@PHWeatherUpdate) October 11, 2019
Baca Juga: Firasatnya Soal Bencana Alam Terbukti, Wirang Birawa: akan Terus Terjadi pada Oktober November
Seorang warga Indonesia yang tinggal di Jepang pun memberikan keterangannya mengenai apa yang terjadi di sana.
“Iya kemarin sore (melihat langit berwarna pink). Sekitar pukul 17.35 (waktu setempat)” ujar Wahyu dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (12/10).
Wahyu Cahyo Saputro sendiri bekerja di Perfektur Hiroshima.
Meski warna langit saat itu begitu cantik, tetapi mereka juga ketakutan karena itu menjadi pertanda hal buruk yang mungkin akan terjadi, yaitu datangnya topan Hagibis.
Bahkan banyak orang yang membeli banyak bahan makanan untuk perbekalan bencana yang akan terjadi kali ini.
Dalam unggahan youtuber Jerome Polin seorang warga negara Indonesia yang belajar di Jepang memperlihatkan antrian panjang warga yang membeli persediaan makanan.
Baca Juga: Terawang akan Ada Bencana Menyapu Sebuah Pulau, Wirang Birawa Bocorkan Waktu Kejadiannya
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan topan hagibis ini terjadi di Samudra Pasifik Timur Laut Filiphina dan memicu gelombang setinggi 4 meter di wilayah perairan Indonesia.
Topan Hagibis ini sendiri menjadi siklon tropis yang terjadi di belahan bumi utara.
Baca Juga: Awas hingga Waspada, Bencana Kekeringan Ancam Sejumlah Daerah di Jabodetabek, Ini Daftarnya!
Meski lokasinya jauh dari Indonesia, tetapi dampak tidak langsungnya bisa terasa di Tanah Air. (*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | Kompas.com,Instagram,Twitter |
Penulis | : | Hinggar |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR