Indeks berat badan per usia anak di Indonesia memiliki angka sebesar 17% indeks tinggi badan per usia sebesar 27,5% dan indeks tinggi badan per berat badan sebesar 11%.
Sementara, indeks ambang batas angka kekurangan gizi menurut WHO berturut-turut adalah 10%, 20%, dan 5%.
"Kurangnya asupan gizi pada 1000 hari pertumbuhan anak itu bisa mengakibatkan anak gagal tumbuh, dan berdampak buruk pada kesehatan saat dewasa," ujar R. Giri Wurjandaru, SKM, M.Kes sebagai Kasubdit Kewaspadaan Gizi, Dit Gizi Masyarakat Direktoral Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan.
Baca Juga: Soroti Angka Stunting hingga Kematian Ibu dan Bayi, Jokowi: Tugas Besar Kita di Situ!
Saat anak gagal mendapatkan gizi yang layak saat 1000 hari tersebut, anak pun akan sulit mengalami perkembangan yang baik.
Saat ia dewasa anak akan mudah terkena obesitas, jantung, dan penyakit lainnya.
Tak hanya itu, Pungkas Bahjuri Ali, Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Bappenas juga menambahkan bahwa anak stunting juga sulit bersaing di dunia pendidikan.
Baca Juga: Kisah Dr. Louise, Perempuan Inspiratif NOVA Terjun Langsung untuk Kurangi Stunting di Indonesia
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR