NOVA.id - Lama tak terdengar kabarnya, pesinetron Lucky Perdana kini diterpa isu tak sedap.
Pernikahannya dengan Veronica sejak tahun 2016 lalu nyaris tak pernah diterpa gosip miring.
Apalagi pernikahan keduanya sudah dikaruniai seorang anak tampan pada 2018 lalu.
Namun, baru-baru ini muncul dugaan keretakan rumah tangga Lucky dan Veronica terkuak.
Berawal dari foto yang diduga bukti perselingkuhan Lucky dan seroang perempuan cantik, curahan hati Vero terkuak.
Melansir dari Sajian Sedap, dari Instagram @infotainment, seorang warganet yang mengirimkan foto Lucky Perdana ke instagram sang istri, @_veronicaperdana.
Baca Juga: Baru Buka Suara, Rizky Febian Alami Ketakutan dan Trauma Usai Hasil Otopsi Lina Diumumkan, Ada Apa?
Di foto itu, Lucky tengah bersama perempuan lain di sebuah restoran.
Keduanya tidak nampak mesra, namun duduk sangat dekat.
Menerima foto seperti ini, Veronica pun langsung bereaksi.
Yang mengaggetkan, Ia langsung curhat dan blak-blakan membongkar borok rumah tangganya.
"Assalamu'alaikum mba. Terimakasih sudah baik terhadap sy, jujur hati saya sakit. Tapi kita sama sama2 wanita. Terimakasih sdh menyampaikan hal ini ke sy. Semoga Allah membalas kebaikan hati mba," balas Veronica.
Mendapat foto tersebut, ternyata Vero langsung bicara dengan Lucky.
Namun, Ia malah mengaku diperlakukan seperti sampah.
"Sy sudah bicara sangat lembut dan sopan sebagai istri, gak berani ribut sama suami takut dosa Allah bisa murka. Tp semakin saya mengalah, semakin sy di injak2 spt sampah mba," jawabnya lagi.
Ternyata, hari itu buah hati Lucky dan Vero juga tengah masuk ke RS karena sakit.
Sayangnya, Lucky pun disebut Vero juga tak perduli.
"Sy sdh kirimkan foto video anaknya nangis dan terbaring lemah dengan jarum infus di lengannya. Suami sy sama sekali TIDAK PEDULI," tuturnya lagi.
Lucky pun ternyata menolak diajak bercerai.
"Dia gak mau pisah, tapi dia memaksa sy menerima semua perbuatan Zinah nya mba," tutur Vero pilu. (*)
Source | : | Sajian Sedap |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR