NOVA.id - Noah Sinclair menjadi pusat perhatian.
Bocah yang baru berusia 9 tahun ini harus tegar kehilangan sang ayah untuk selama-lamanya.
Kini, Ashraf Sinclair telah berkalang tanah.
Suami BCL meninggal dunia pada Selasa, (18/02).
Usai kematian sang suami, BCL baru bisa tampil kembali setelah hampir 2 pekan berduka.
Mengisi panggung konser Ronan Keating bersama Christian Bautista pada Sabtu, (29/02) semalam, Unge masih dibalut kesedihan.
"Untuk menemani malam ini, saya akan bawakan lagu cinta yang cukup mengingatkan saya pada suami," ucap BCL seperti dilansir dari Youtube Beepdo.
"Malam ini adalah sebuah karya untuk semua orang yang sudah mensupport karir saya, keluarga saya, Noah, mama," ucap BCL tersenyum sambil menunjuk Noah Sinclair yang ada di bangku penonton barisan terdepan.
Tak lupa, BCL pun menyebutkan terima kasihnya untuk para penggemar yang sudah mendengarkan lagu-lagunya.
"Dan juga untuk semua yang sudah mau mendengarkan musik-musik saya," tambah BCL.
"Ini dia lagu Karena ku Cinta Kau," imbuh BCL.
BCL pun memulai lagunya hingga lirik, "semua itu karena ku cinta kau".
Beberapa kali BCL berusaha tersenyum sambil menyapa Noah Sinclair yang tengah duduk dilansir dari Tribunnews Bogor.
Namun ketika menyanyikan bagian reff lagu tersebut, suara BCL tampak bergetar.
Melihat BCL tampak hendak menangis, Noah Sinclair yang sedang duduk menonton pun bereaksi mencondongkan badannya ingin melihat sang mama.
Baca Juga: Ketegaran BCL Runtuh di Belakang Panggung, Sahabat Langsung Berikan Ini
Sang nenek, ibunda BCL pun sempat menepuk pundak Noah Sinclair untuk tetap duduk santai.
Sebelum manggung, BCL dan Noah Sinclair terlihat bergandengan tangan menghampiri Ronan Keating.
BCL pun berbincang-bincang dengan Ronan Keating.
Setelah itu, BCL berfoto bertiga dengan Ronan Keating bareng Noah Sinclair.
Tampak rona bahagia dipancarkan BCL ketika berbincang akrab dengan Ronan Keating.
Noah Sinclair pun terlihat tak ada raut kesedihan. (*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR