NOVA.id - Baru-baru ini, netizen Tanah Air dihebohkan dengan tulisan curahan hati seorang siswi SMA.
Dalam tulisannya di Quora, pemilik akun bernama 'Cocktail' ini membagikan pengalaman pahitnya terkena revenge porn.
Pada tahun 2019 yang lalu, Cocktail sedang gemar-gemarnya bermain game online yang sedang hits.
Dari situ, ia banyak berkenalan dengan cowok-cowok baru.
Salah satunya adalah cowok yang disamarkan dengan nama Regen.
Cocktail mengaku setuju untuk pacaran dengan Regen karena di awal hubungan, Regen terlihat seperti orang baik-baik.
Namun, beberapa minggu setelahnya, Regen mulai menunjukkan bangkainya.
Regen menjadi sosok kekasih yang sangat posesif.
Ia melarang Cocktail untuk membalas chat dari teman pria lain bahkan melarangnya keluar rumah.
Regen juga meminta akses akun WhatsApp Cocktail sehingga ia tahu semua kegiatan pacarnya itu.
Cocktail yang kala itu terbutakan cinta hanya menurut saja.
Namun, semakin ke sini, Regen semakin agresif.
Baca Juga: Curhat Abimana Menikah di Usia 19 Tahun Sebagai Bentuk Balas Dendam
Ia meminta Cocktail untuk melakukan video call yang tidak senonoh.
Cocktail akhirnya setuju dengan syarat Regen tidak akan merekamnya.
Malangnya, Cocktail tidak mengetahui jika Regen melanggar kesepakatan.
Setelah putus, Regen sempat beberapa kali mengancam akan menyebarkan vidoe syur Cocktail.
Berbagai cara ditempuh Cocktail untuk akhirnya bisa lepas dari jeratan ancaman balas dendam Regen.
Mengenal Revenge Porn
Revenge Porn adalah sebuah tindakan balas dendam yang dilakukan pasangan atau mantan dengan mengunggah foto, video, atau apa pun yang sangat privat dan bertujuan mempermalukan dan intimidasi korban.
Tindakan ini akan berdampak sangat buruk untuk mental korban.
Apalagi jika muncul banyak reaksi negatif terhadap korban yang kontennya disebar tersebut.
Oleh karena itu, sudah banyak negara yang membuat peraturan hukum untuk mengatur hal ini.
Baca Juga: Saipul Jamil Segera Bebas, Akui Punya Rencana Balas Dendam ke Rekan Artisnya Usai Relakan 3,5 Miliar
Sayangnya, di Indonesia hukum soal ini masih bersifat abu-abu.
Maka dari itu, dukungan orang terdekat dan support group masih menjadi penolong terbaik untuk korban.(*)
Source | : | Quora,Lifehacker Australia |
Penulis | : | Ratih |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR