NOVA.id - Saat ini hampir sebagian masyarakat Indonesia sedang hobi lakukan berjemur tubuh.
Berjemur tubuh makin sering dan marak dilakukan masyarakat sejak mewabahnya virus corona.
Sinar matahari memang sangat penting untuk kesehatan, tetapi juga membawa risiko.
Radiasi ultraviolet matahari (UV) dapat menyebabkan berbagai penyakit. Oleh sebab itu, kita harus bijak membatasi risiko dari paparan UV untuk tubuh kita.
Mengetahui cara membatasi paparan radiasi UV adalah kunci pengalaman matahari yang sehat dan menyenangkan.
Pesan sederhana, tetapi yang paling penting untuk menikmati manfaat matahri bagi kesehatan adalah: HINDARI TERPAPAR SINAR MATAHARI SECARA LANGSUNG.
Risiko kesehatan dari paparan radiasi UV yang berlebihan meliputi:
- Kulit terbakar dan perubahan kulit lainnya: kulit terbakar mulai dari kulit memerah hingga kulit yang parah dan menyakitkan.
- Katarak lensa mata: kekeruhan pada lensa mata menyebabkan penurunan penglihatan dan akhirnya kebutaan.
- Karsinoma kulit: beberapa jenis tumor kulit ganas dari jenis non-melanoma disebabkan oleh radiasi UV.
Baca Juga: Cegah Sebaran Covid-19, McDonald's Indonesia Tutup Sementara Layanan Dine-In
- Melanoma kulit yang ganas: ini adalah kanker yang sangat parah yang dapat berkembang bertahun-tahun setelah terpapar sinar matahari secara berlebihan.
Di banyak negara, masalah kesehatan yang terkait dengan paparan radiasi UV meningkat, terutama kanker kulit. Meningkatnya paparan sinar matahari jelas memberikan kontribusi.
Sebagian besar paparan UV seumur hidup terakumulasi di masa kanak-kanak ketika risiko terbakar sinar matahari terbesar. Karena itu melindungi anak-anak dari radiasi UV sangat penting.
WHO juga mempromosikan enam langkah sederhana untuk memastikan seluruh keluarga menikmati matahari dengan aman:
1. Lindungi anak-anak
Anak-anak sangat rentan terhadap radiasi UV dan sering menghabiskan lebih banyak waktu di luar rumah daripada orang dewasa.
Ayah-ibu harus berhati-hati untuk melindunginya dari radiasi UV matahari. Bayi di bawah 12 bulan harus selalu berada di tempat teduh.
2. Batasi waktu di tengah hari
Sinar UV Matahari paling kuat antara pukul 10 pagi dan 2 siang. Batasi paparan pada matahari selama jam-jam ini.
3. Gunakan tempat berteduh dengan bijak
Cari tempat teduh ketika sinar UV bersinar paling intens. Aturan bayangan: "Awasi bayanganmu". Jika bayangan terlihat pendek, segera cari tempat berteduh!.
4. Pakailah pakaian pelindung
Topi dengan pinggiran lebar dan tenunan ketat, pakaian longgar memberikan perlindungan dari sinar matahai.
Kacamata hitam yang menyaring semua radiasi UV-A dan UV-B akan sangat mengurangi risiko kerusakan mata.
5. Gunakan tabir surya
Penerapan bebas tabir surya spektrum luas dengan faktor perlindungan matahari (SPF) 15+ dan penerapan ulang setiap dua jam, atau setelah bekerja, berenang, bermain atau berolahraga di luar ruangan, dapat membantu mengurangi efek radiasi UV yang merusak kulit.
Tetapi, meski sudah menggunakan tabir surya, kita juga tak perlu berlama-lama berada di bawah matahari bila sinanya sudah menyorot intens.
Baca Juga: Lawan dan Cegah Covid-19, PT Sasa Inti Beri Dukungan untuk Berbagai Pihak
6. Ketahui indeks UV
Indeks UV adalah ukuran radiasi UV (lihat www.who.int/uv). Semakin tinggi indeks UV, semakin tinggi risiko kerusakan kulit dan mata.
Gunakan indeks UV untuk merencanakan kegiatan luar ruangan yang aman dari sinar matahari.
Ketika indeks UV memprediksi tingkat radiasi 3 (sedang) atau di atas, tindakan pencegahan keamanan matahari harus dilakukan.(*)
Artikel ini sudah tayang di GridHealth dengan judul Sinar Matahari Sehat Bagi Tubuh, Begini Cara Menikmatinya yang Aman
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR