NOVA.id - Komedian Nunung mendapatkan izin untuk melihat ibunda, Djuwarti Pranowo, yang telah meninggal dunia pada Minggu (19/04) karena kanker lidah yang dideritanya.
Dirinya diperbolehkan bertolak ke Solo pada sore harinya dengan pendampingan dua petugas dari Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) tempatnya menjalani rehabilitasi.
Nunung juga ditemani oleh suaminya, Iyan Sambiran yang juga tengah menjalani hukuman atas kasus narkotika serupa dengan Nunung.
Ternyata perizinan itu diberikan bukan karena Nunung mendapat perlakuan yang berbeda.
Justru izin tersebut didapatkannya atas dasar kemanusiaan.
"Atas pertimbangan kemanusiaan dan mohon maaf Bu Nunung juga bukan koruptor kelas kakap, bukan juga pembunuh," ungkap Direktur Utama RSKO, Dokter Azhar Jaya kepada NOVA melalui sambungan telepon, Selasa (21/04).
"Dia hanya warga negara yang salah dalam menjalani kehidupan," sambungnya.
Dengan begitu, tak ada alasan bagi RSKO untuk tetap menahan Nunung di tengah duka yang ia rasakan.
"Di sini kan bukan lembaga permasyarakatan, kami rumah sakit. Jadi kami memperhatikan kondisi psikis dan medis pasien."
"Kalau misalnya orang lagi sedih terus kemudian dia merasa tidak bisa melihat ibunya untuk terakhir kali, pasti akan depresi," tutur Azhar.
Meski berangkat dengan mobil pribadi, tentu komedian berusia 57 tahun ini tetap berada di bawah pengawasan.
Apalagi ia berasal dari daerah epicentrum penyebaran virus corona yang masif.
"Saya juga wanti-wanti di sana untuk tetap menjaga sosial distancing. Karena Bu Nunung kan dari daerah epicentrum, ini pergi ke daerah," ucap Azhar.
Justru selama di sana sahabat Sule dan Andre Taulany ini dikhawatirkan bisa menjadi carrier bagi warga daerah sekitar rumah sang ibunda.
"Sebenarnya di daerahnya Bu Nunung saya rasa aman, justru Bu Nunungnya. Tapi Bu Nunung kan relatif di RSKO, lingkungan terbatas enggak seperti masyarakat di luar," jelasnya. (*)
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR