Gerakan Toko BERSAMA (BERsih, SehAt, MAju) merupakan upaya membantu toko dan warung tradisional agar dapat bertahan di saat krisis dan terus berkembang setelahnya.
Gerakan Toko BERSAMA akan menjadi konsorsium sosial dari perusahaan-perusahaan swasta yang dikelola secara independen yang saat ini sedang diupayakan/dibentuk bersama QASA sebagai bentuk partisipasi dan kolaborasi stakeholders dalam percepatan perlindungan dan pemulihan usaha UMKM terdampak COVID--19.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Call Center Kemenkop UKM terdapat 236.980 UMKM terdampak, permasalahan utama yang dihadapi adalah penjualan/permintaan menurun, permodalan dan distribusi terhambat, dan sulitnya bahan baku, di mana pedagang eceran merupakan sektor terdampak terbesar kedua sebesar 25,33%.
Baca Juga: Coca-Cola Boikot Facebook, Kekayaan Mark Zuckerberg Turun Hingga Lebih dari 100 Triliun!
Gerakan Toko BERSAMA diharapkan dapat membangkitkan semangat serta mengembalikan kekuatan pelaku usaha Toko atau Warung di tanah air sebagai tulang punggung perekonomian rakyat,” jelas Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.
Kolaborasi ini sebagai bukti nyata sinergi antara dunia usaha, pemerintah dan universitas dalam rangka memberdayakan UMKM, khususnya peritel tradisional. Seperti diketahui, sektor ritel merupakan salah satu kontributor penting terhadap pembentukan PDB nasional dan yang menyerap banyak tenaga kerja cukup banyak.
Baca Juga: Viral! Makam di Madiun Ini Malah Jadi Tempat Selfie untuk Warga, Tak Ada Suasana Seram Sama Sekali!
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tentry Yudvi Dian Utami |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR