NOVA.id - Pernikahan Puput Nastiti Devi dengan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok masih menjadi sorotan hingga kini.
Awal pernikahan Puput dan Ahok bisa dibilang tidak berjalan dengan mulus.
Pasalnya, Puput dulunya merupakan ajudan dari Veronica Tan, mantan istri Ahok.
Baca Juga: Sudah Menjadi Konglomerat Sejak Dulu, Intip Sederet Sumber Kekayaan Veronica Tan yang Tak Main-Main
Dari situ muncul banyak spekulasi.
Tak sedikit warganet memandang Puput Nastiti Devi sebagai sosok ketiga yang hadir dalam rumah tangga Ahok dan Veronica Tan.
Kendati demikian, Ahok telah membantah jika Puput Nastiti Devi menjadi alasan berakhirnya pernikahannya dengan Veronica Tan yang sudah berlangsung puluhan tahun.
Baca Juga: Beri Kejutan Ulang Tahun untuk Ahok, Nicholas Sean Justru Sebut Sang Ayah Seperti Anak-Anak Lagi
Melansir Pos-Kupang.com, Ahok BTP kembali menceritakan bagaimana dirinya mencoba mempertahankan rumah tangganya bersama Veronica Tan.
Ahok BTP menceritakan itu dalam akun YouTube Daniel Mananta Network.
Dalam wawancara dengan Daniel Mananta, Ahok menceritakan soal perselingkuhan Veronica Tan, dan bagaimana dirinya berusaha mempertahankan rumah tangganya.
Ternyata, Ahok sempat mendatangi selingkuhan Veronica agar tak menganggu ketenangan keluarganya lagi masa itu.
Kejadian tersebut sudah terjadi lama saat Ahok masih berstatus sebagai gubernur Jakarta.
Ahok pun tak memungkiri bahwa dia memiliki semua bukti perselingkuhan istrinya dengan si 'good friend'.
"Aku juga punya semua rekaman pembicaraan, aku kan Kabinda (Kepala Badan Negara Daerah), rekaman semua di mal Anda jemput di mana aku dapat filmnya," kata Ahok dalam kanal YouTube Daniel Mananta.
Bahkan, Ahok sempat mendatangi selingkuhan Veronica meminta agar tak lagi mendekati istrinya.
"Saya sampaikan kamu juga punya anak, mumpung istrimu belum tahu boleh nggak kita sama-sama kembali?" ucap Ahok pada pria tersebut.
Namun, sosok 'good friend' enggan menjauhi Veronica.
"Lalu dia dengan sombong menjawab, bukan urusan saya itu, urusan domestik bapak urus sendiri.
Wah di situ Niko udah mau mukul itu, saya harus paham saya pun harga diri saya diinjak-injak, sebagai laki-laki, sebagi gubernur dan saya lebih kuat posisinya," jujur Ahok.
Melihat situasi makin runyam karena sosok 'good friend' Veronica, Ahok pun menyebut pria tersebut membuat kehidupannya sebagai gubernur makin runyam.
"Saya gubernur ya, dia lihat situasi tambah runyam saya mohon di depannya, depan anak saya. Ketika kita datang, makanya anak saya pernah bilang udah bubar aja," tandasnya.
Saat itu, salah satu anak Ahok, Nicholas Sean diketahui sebagai orang yang melabrak sosok 'good friend' tersebut.
Di balik pengakuan Ahok, Nicholas Sean pun ikut diserang oleh warganet.
Perlakuan Ahok tersebut disebut terlalu berlebihan, dilihat dari komentar warganet di Instagram @nachoseann.
Lantaran dipojokkan, Nicholas Sean pun akhirnya buka suara.
Awalnya, ada seorang netizen bertanya mengapa Nicholas diam saja saat aib ibunya dibuka.
"Kok kamu diam saja saat ayahmu menjelek-jelekkan ibumu di muka publik?" tanya @little_life_photo dikutip dari Instagram Nicholas, Sabtu (05/07).
"Emang dengan gua balas akan bikin perubahan?" tanya Nicholas.
Tak puas dengan jawaban Nicholas, pemilik akun yang sama pun meminta agar Ahok menjaga ucapannya di depan umum.
"Tolong ingatkan ayahmu agar menjaga ucapannya," tulis @little_life_photo.
Mendengar permintaan tersebut, Nicholas pun tak bisa berkata apa-apa karena semua yang dikatakan oleh Ahok tentang ibunya benar adanya.
Baca Juga: Pernah Jadi Partner Pimpin Jakarta, BTP Ikut Beri Ucapan dan Doa di Hari Ulang Tahun Presiden Jokowi
"Yah mau gimana dong, kenyataan," tulis Nicholas.
Melihat kejujuran Nicholas netizen pun banyak memberikan respon.
Banyak yang menyebut netizen terlalu banyak ikut campur dengan permasalahan keluarga Ahok tanpa tahu apa-apa.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Source | : | YouTube,POS-KUPANG.com |
Penulis | : | Nadia Fairuz Ikbar |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR