NOVA.id - Mengurus anak dan rumah tangga saat menjadi orangtua baru adalah tanggung jawab bersama suami istri.
Yap, harus kompak dikerjakan bersama tanpa membebankan ke salah satu pihak saja.
Tapi, meski begitu kita juga harus ingat bahwa kerja sama dalam mengurus rumah tangga dan mengasuh anak tidak harus selalu terbagi rata 50-50.
Baca Juga: Agar Biaya Tak Kebobolan, Ini Pentingnya Buat Daftar Ceklis Sebelum Jadi Orangtua Baru
Karena harus disesuaikan juga dengan kondisi keluarga kita.
Tetapi, kedua belah pihak tetap harus sama-sama terlibat.
Jika baru melahirkan tentunya kita butuh waktu untuk memulihkan tenaga sehingga pasangan perlu mengambil alih dulu pekerjaan rumah.
Baca Juga: Wah, Ternyata Orang Tua Baru akan Alami Gangguan Tidur Sampai Anak Berusia 6 Tahun
Apalagi jika kita memang tak punya asisten rumah tangga.
Penting juga melihat letak kekuatanpasangan, misalnya suami lebih jago memasak, maka suami bisa bertugas menyiapkan makanan sembari kita mengurus pekerjaan yang lain.
Soal mengasuh anak, pasangan dapat terlibat dalam mengganti popok, memandikan, menidurkan anak, dan saat malam memberikan simpanan ASI perah (ASIP) atau menyuapi si kecil.
Baca Juga: Cinta Kasih Seorang Ibu yang Rela Kurang Tidur Demi Menjaga Anaknya
“Intinya adalah suami istri memiliki spirit untuk saling mendukung dan bekerja sama karena anak adalah buah hati berdua, begitu pula rumah adalah rumah berdua. Namun, jangan lupa lakukan diskusi terlebih dulu dengan kepala dan hati dingin saat membagi peran dan tugas ini dengan suami. Sebab, setiap pasangan pasti beragam sekali kondisinya,” jelasSri Juwita Kusumawardhani., M.Psi, Psikolog., psikolog klinis, dosen, dan pendiri Cinta Setara saat diwawancara NOVA.
Kalau suami sulit diajak kerja sama, bagaimana?
“Sebisa mungkin diajak diskusi dandiingatkan bahwa ini peran dan tanggung jawab bersama. Namun, jika memang mengalami kebuntuan dan tidak berhasil mencapai kesepakatan, maka para ibu perlu fokus menyelesaikan tugas yang ada, namun juga tidak melupakan kesehatan dan kewarasan diri sendiri,” saran Wita.
Ada caranya, lho, agar tetap waras.
Baca Juga: Cinta Kasih Seorang Ibu yang Rela Kurang Tidur Demi Menjaga Anaknya
Pertama, buat jadwal rutin untuk tahu target kegiatan setiap hari.
Ya, jangan nekat melakukan seluruh tugas dalam satu hari.
Lalu, sebisa mungkin selipkan satu atau dua kegiatan yang menyenangkan untuk kiya (me time) atau beristirahat.
Baca Juga: Tingkatkan Gairah Hubungan Intim dengan 5 Benda yang Ada di Rumah Ini, Salah Satunya Es Batu!
Meski hanya sekitar lima hingga lima belas menit.
Kedua, tentukan batasan waktu pada setiap kegiatan sehingga bisa fokus dan tidak berlama-lama saat mengerjakannya.
Ketiga, delegasikan tugas yang memang bisa dikerjakan oleh orang lain, misalnya mencuci baju di layanan laundry.
Ya, penting bagi para ibu untuk memilah tugas yang perlu dikerjakan sendiri dan yang bisa dibantu oleh pihak lain.
Keempat, ingat bahwa fokus utama adalah mengurus si kecil, sehingga membereskan rumah sebenarnya bisa dijadikan prioritas kesekian.
Jika suami mengeluh, maka sampaikan bahwa kita butuh bantuan.
Berikanlah arahan dan utarakan kondisi serta keinginan kita selama menjalani masa transisi ini.
Kelima, ingatlah juga untuk melepaskan standar mencapai kesempurnaan agar beban tidak semakin berat ketika harapan tak sesuai realitas.
Terakhir, selamat menjadi orangtua baru!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR