NOVA.id – Kaya vitamin dan mineral, bandeng jadi salah satu jenis ikan yang sangat familiar bagi kita.
Tak hanya bernutrisi, ikan ini juga bisa kita olah jadi aneka menu masakan yang menggugah selera.
Namun, tak sedikit orang memilih menghindari memakan ikan bandeng lantaran banyak duri.
Baca Juga: Reseller, Ide Bisnis Online yang Pertumbuhannya Terus Meningkat
Bahkan, tak sedikit yang kesal dengan duri ikan bandeng yang terkadang menusuk di tenggorokan
Namun di tangan Alif Ridwan, ikan bernama latin Cholas-Cholas itu diolah menjadi menu makan praktis, bahkan menjadi oleh-oleh khas Kota Bekasi untuk dibawa pulang atau dibagikan kepada sanak saudara.
Jerih payahnya merintis usaha lewat Bandeng Rorod Mak Omah, berbuah hasil.
Baca Juga: Ingin Terjun ke Dunia Bisnis Fashion? Begini Tips dari Jenahara Nasution
Berdiri sejak tahun 2011, usaha makanan khas Betawi bermodal Rp10 juta yang dikelola Afif dan istrinya Yessi kini beromzet hingga Rp60 juta.
Perjuangan mereka untuk membesarkan kuliner ini tidak semudah membalikan tangan.
Afif bahkan sempat menggadaikan sertifikat rumah dan BPKB kendaraan bermotor miliknya untuk dijadikan modal usaha.
Baca Juga: Jangan Asal, Ini Tips Memilih Fintech Lending yang Aman dan Terpercaya
"Tadinya kami buka rumah makan dengan menu utama masakan Betawi, tapi bangkrut lantaran sepi pengunjung," ujar Afif.
Tidak patah semangat, Afif kemudian berinovasi dengan ikan bandeng, menu andalan rumah makannya tersebut.
Menurut bapak dua anak ini, Bandeng merupakan panganan istimewa hasil laut yang harus diangkat menjadi ikon oleh-oleh khas Bekasi.
Baca Juga: Mau Buka Usaha? Ikuti 3 Tips Sukses Berbisnis ala Nikita Mirzani Ini
"Kebetulan ibu saya punya resep khusus untuk olahan ikan bandeng,” jelasnya.
Berkat kegigihan dan tekad kuat Afif, usaha pengolahan bandeng miliknya terus berkembang dan banyak diminati pecinta kuliner.
Awalnya Bandeng Rorod Mpok Omah menjual bandeng dalam keadaan matang, namun karena banyaknya pelanggan yang ingin membawa Bandeng Rorod Mpok Omah sebagai oleh-oleh akhirnya mulai tahun 2012 disediakan Bandeng Rorod beku (frozen) agar lebih tahan lama.
Bandeng Rorod hanya dapat bertahan 24 jam saja dalam suhu ruang, namun jika dalam keadaan beku bisa tahan sampai 6 bulan.
Baca Juga: Butuh Modal Usaha di Masa PSBB? Perhatikan Hal Ini saat Ajukan Pinjaman ke Fintech Lending
Berbeda dengan bandeng presto yang memiliki tulang dan duri lunak, Bandeng Rorod Mpok Omah tidak memiliki tulang dan duri.
”Tulang utama dipisahkan dengan cara ditarik, kalau bahasa Bekasinya dirorod. Dari situ ide menggunakan nama Bandeng Rorod,” kata Afif.
Sandiaga Uno menilaii inovasi adalah hal utama dalam mengembangkan bisnis yang kita jalankan. Ia juga membagikan tips agar bisnis yang kita jalankan tetap dilirik oleh calon pembeli.
"Pastikan produk kita orisinal, otentik, dan memiliki daya jual yang baik," ujar Sandi.
Baca Juga: Dapatkan Inspirasi Bisnis Kuliner dari Pengusaha Puding Beromzet 35 Juta Ini
Ucapan Sandi diamini oleh Afif, pria berusia 53 tahun ini berpesan kepada warga yang mau memulai bisnis kuliner agar tidak patah semangat ketika usaha yang kita jalankan gagal di tengah jalan.
"Bisnis itu kita harus istiqomah, harus yakin usaha kita itu akan berkembang," jelas Afif.
Masih banyak cerita lain perjuangan Afif dan Yessi dalam mengembangkan usaha kuliner ini.
Baca Juga: Bisnis Kuliner Rumahan Makin Hidup, Dapatkan Kesempatannya di Sania Exclusive Masterclass!
Sandiaga Uno akan membagikan kisah inspiratif mereka dan mempraktikkan membuat olahan Bandeng Rorod dalam acara Jemput Rezeki di Indosiar, Sabtu 3 Oktober 2020.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR