NOVA.id – Di tengah kondisi serba susah karena pandemi covid-19, bukan berarti menghalangi kreativitas.
Hal ini dibuktikan dengan prestasi yang berhasil diukir oleh SMK Umar Raden Said (SMK RUS) Kudus, Jawa Tengah.
Film animasi Unstring Your Heart karya siswa SMK RUS masuk nominasi dan menjadi pemenang di berbagai penghargaan baik lokal maupun internasional, di antaranya dari HelloFest 2019, The 20th Kansas International Film Festival 2020, Canverra Short Film Festival 2020, Canberra Short Film Festival 2019, sampai Pune Short Film Festival 2019.
Baca Juga: Tayang 23 Oktober di Netflix, 6 Hal Ini Paling Dinanti dari Film Animasi Over the Moon
Prestasi yang dicapai tersebut kembali membuktikan bahwa SMK RUS yang merupakan binaan Djarum Foundation terus bergerak meningkatkan keefektifan metode belajarnya dengan tanpa mengabaikan proses kreatif dan inovasinya.
Siapa sangka, siswa dengan level usia yang masih tergolong muda, berkisar antara 15-17 tahun, sudah dapat menghasilkan sebuah karya film animasi yang fantastis dan mampu bersaing di industri.
Banyak hal terkait yang menjadikan tolok ukur kesuksesan mereka.
Baca Juga: Produksi Selama 4 Tahun, Film Animasi Titus: Mystery of the Enigma Siap Berikan Pengalaman Baru
SMK RUS telah melangkah bertahap dalam mempersiapkan lulusan yang cakap di bidang kompetensi atau keahlian yang dibutuhkan dalam menghidupkan visi untuk mencetak lulusan yang kompeten dalam bidang animasi 3 dimensi, dalam hal ini dunia kerja dan usaha industri film animasi.
“Program kurikulum vokasi dan ekosistem pendidikan benar-benar ditujukan untuk penciptaan pengalaman belajar dengan pengalaman menjalin kemitraan dan kolaborasi yang efektif dan efisien, modern, serta inovatif, sehingga pencapaian kompetensi keahlian animasi benar-benar diperhatikan dan tercapai optimal,” ungkap Program Associate Djarum Foundation, Galuh Paskamagma.
SMK RUS merupakan salah satu sekolah yang menerapkan konsep dan sistem pendidikan Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim pada Hari Guru Nasional 2019.
Baca Juga: Frozen 2 Pecahkan Rekor Sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Masa
Sekolah ini sudah memerdekakan siswa, guru, dan komunitas pendukungnya dalam merancang kurikulum pembelajaran secara mandiri sesuai dengan kebutuhan dari dunia industri.
"Siswa di SMK ini bebas menentukan pelajaran apa yang ingin diambil dan dipelajari sesuai dengan passion dan minat yang dimiliki,” jelas Galuh.
Contohnya, jika seorang siswa jurusan animasi memiliki passion pada proses 3D Modeling, maka siswa ini akan merancang target kurikulum belajar yang berfokus pada proses 3D Modeling.
“Konsep belajar ini akan mempermudah siswa dalam meningkatkan kreativitas, karena siswa tidak terbelenggu dengan sekat pembatas yang kaku dalam pembelajaran meskipun hal ini masih dilakukan dengan arahan atau pendampingan gurunya," lanjut Galuh.
Baca Juga: Pertama Kali Jadi Dubber, Ranty Maria Harus Bekerja Full Selama 13 Jam
Menurut Kepala SMK RUS, Fariddudin, dalam perencanaan dan proses praktek kurikulum, konsep “Merdeka Belajar” menjadi sebuah nafas yang menggerakkan imajinasi dan kreativitas siswa, mentor maupun pendidik, dan semua pihak yang terlibat.
Dalam memproduksi film animasi Unstring Your Heart, siswa bergerak sebagai pembelajar aktif yang merdeka.
Ini menjadi proses penting di mana keduanya terfasilitasi perkembangan inspirasi dan minatnya.
Baca Juga: Frozen 2 Pecahkan Rekor Sebagai Film Animasi Terlaris Sepanjang Masa
“Setelah dibekali pengetahuan dan ilmu dasar, siswa pun diberikan kesempatan untuk bergerak sesuai minat yang dipilihnya. Proses mendalami berlanjut, di mana siswa akan terus menekuni bidang yang diipilihnya dengan menggunakan kurikulum yang disusun secara mandiri berdasarkan sasaran yang ingin dicapainya, di bawah bimbingan guru dan sekolah tentunya,” ujar Fariddudin.
Jika menyimak cerita di balik layar dan proses kreatif film Unstring Your Heart, banyak hal menarik yang menjadi pengalaman berharga bagi para siswa jurusan animasi di SMK RUS.
Betapa tidak, pembelajaran dikemas dalam bentuk Project Based Learning (PjBL) atau pembelajaran berbasis proyek.
Baca Juga: Pertama Kali Jadi Dubber, Ranty Maria Harus Bekerja Full Selama 13 Jam
PjBL merupakan sebuah proses penting untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan produk portfolio kontekstual dan bisa terlahir sebagai sebuah karya.
Kekuatan program PjBL yang diperkaya teknologi sangat memberikan pengaruh besar pada keberhasilan siswa dalam kehidupan nyata, dan bahkan memiliki daya saing.
Proses belajar memberikan pengalaman di mana siswa di bawah pendampingan tenaga pendidik, mentor dan klien serta petinggi-petinggi terkait berproses bersama.
Baca Juga: Sambut Natal, Netflix Tayangkan Film Animasi Pertama Berjudul Klaus, Catat Tanggal Mainnya!
PjBL juga kemudian mengarahkan siswa untuk belajar sistem produksi animasi dari berbagai tingkatan mulai dari pre-production, production, hingga post production.
Dalam proses tersebut, tentunya siswa juga mengembangkan kecakapan dalam berpikir kritis, berkomunikasi, menggali kreativitas, serta yang terpenting adalah proses berkolaborasi.
Siswa tidak seperti hanya bersekolah tetapi memang berproses dalam perencanaan, menganalisis kebutuhan pasar, merealisasikan ide dan keahlian animasi mereka, mengembangkan leadership dan proses kerja tim, berkomunikasi dan bekerja dengan teknologi yang modern dan bersaing di dunia industri dalam sebuah proses produksi film animasi.
Baca Juga: Dukung Kreativitas Anak Bangsa, Studio SHOH Resmi Dibuka di Indonesia
“Termasuk dalam memproduksi film animasi Unstring Your Heart, siswa bergerak sebagai pembelajar aktif yang merdeka. Ini menjadi proses penting di mana keduanya terfasilitasi perkembangan inspirasi dan minatnya. Setelah dibekali pengetahuan dan ilmu dasar, siswa pun diberikan kesempatan untuk bergerak sesuai minat yang dipilihnya. Proses mendalami berlanjut, di mana siswa akan terus menekuni bidang yang dipilihnya dengan menggunakan kurikulum yang disusun secara mandiri berdasarkan sasaran yang ingin dicapainya melalui PjBL dibawah bimbingan guru dan sekolah tentunya,” tambah Galuh.
Konsep “Merdeka Belajar” yang telah diterapkan di SMK RUS secara langsung berpotensi meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa.
Hal ini dikarenakan siswa tergerak secara sukarela untuk belajar, sesuai dengan passion alamiah dan lahiriah yang telah dimiliki siswa sebagai pembelajar yang merdeka.
Baca Juga: Tak Ada Film Bermutu untuk Anak-anak, Deddy Corbuzier Inisiatif Ciptakan Film ini
Pada akhirnya, proses belajar merupakan sesuatu yang menyenangkan dan bukan bentuk paksaan.
Meningkatnya keterampilan dan kreativitas siswa, tentunya akan berbanding lurus dengan keterserapan lulusan di bidang industri.
Unstring Your Heart (lepaskan hatimu) sendiri adalah sebuah pesan memerdekaan hati dalam proses kreativitas.
Baca Juga: Marcella Zalianty Ingin Film Animasi Yang Angkat Dongeng Indonesia
View this post on Instagram
Film animasi ini mengisahkan pemain Marionette dan bonekanya ini, digarap dengan hati dan passion setiap tenaga dan pikiran para kreator animasi muda yang memproduksinya
Ssiwa SMK RUS pun melakukan riset yang tidak main-main.
Asritektur Kota Tua Semarang era 1930-an hadir secara menggemaskan.
Baca Juga: Marcella Zalianty Ingin Film Animasi Yang Angkat Dongeng Indonesia
Riset motif batik secara mendalam pun menghadirkan kostum batik yang dikenakan tokoh animasi pun menggambarkan kekayaan khas batik semarang.
Dikemas menyentuh hati, cerita pun bergerak secara menyentuh, diiringi musik latar khas yang tetap menghadirkan unsur Indonesia tempo dulu yang kaya dengan nilai-nilai kearifan lokal Indonesia kepada pecinta tayangan animasi di seluruh dunia.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR