NOVA.id – Sebagai perusahaan ritel, IKEA memiliki komitmen untuk mengurangi limbah makanan melalui inisiatif Food is Precious.
Untuk mewujudkannya, IKEA Indonesia berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Swedia dan Greeneration Foundation hari ini meluncurkan program Indonesian Children Care for the Environment (ICCFTE).
Program ini ditujukan untuk mengedukasi anak-anak untuk menghargai makanan, serta tentang pengajaran pengelolaan limbah makanan.
Baca Juga: Ingin Kurangi Limbah Makanan? Dapatkan Inspirasinya dari Cara Ikea Ini
Salah satu rangkaian dari program ini adalah peluncuran buku cerita anak-anak berjudul BANA - Si Pisang Berjalan-Jalan.
Buku ini merupakan bentuk nyata dari inisiasi ICCFTE yang disampaikan melalui pendekatan yang menarik untuk anak-anak.
Buku BANA - Si Pisang Berjalan-Jalan sendiri bercerita tentang karakter pisang bernama Bana yang ingin berguna bagi lingkungan sekitar.
Baca Juga: 5 Ide Kado Dekorasi Rumah Sambut Tahun Baru 2021 untuk Keluarga
Buku ini menggambarkan kisah Bana dan teman-temannya selama perjalanan hidup sejak dipetik hingga dikonsumsi dan dapat diunduh secara gratis di laman situs IKEA dan Greeneration Foundation.
“Kami selalu percaya bahwa makanan terlalu berharga untuk dibuang,” jelas Food Commercial Manager IKEA Indonesia, Ririh Dibyono.
Ririh melanjutkan, “Hal ini yang menjadi semangat kami untuk terus mengedukasi publik tentang pentingnya menghargai setiap makanan dan mengurangi limbah makanan.”
Baca Juga: Enam Tahun Beroperasi, Ikea Kantongi Sertifikasi Halal dari MUI
“Kami juga yakin pengetahuan ini harus diajarkan sejak dini, oleh karena itu IKEA Indonesia bersama Kedutaan Besar Swedia dan Greeneration Foundation hari ini memperkenalkan program ICCFTE,” ujarnya.
Ririh menambahkan, “Kami mengajak orang tua untuk mendidik anak-anak dan menanamkan kebiasaan baik untuk menghargai makanan melalui cara-cara yang menyenangkan dan mudah dipahami.”
“Hal ini juga menjadi salah satu upaya IKEA untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang.”
Layanan IKEA Food telah dinikmati oleh 680 juta pelanggan di seluruh dunia, sehingga IKEA mengemban tanggung jawab besar untuk mengelola limbah makanan dengan tepat.
IKEA berupaya untuk mengurangi limbah makanan berskala industri dengan menggunakan hirarki pengelolaan limbah sebagai pedoman.
Di dalam hirarki pengelolaan limbah tersebut, IKEA fokus pada upaya pencegahan dan daur ulang.
Baca Juga: Rayakan Hari Jadi, IKEA Indonesia Donasi 11.250 Masker Kain Non-Medis
Salah satunya dengan menggunakan teknologi waste watcher, sistem timbangan pintar yang dapat mengukur dan merekam limbah pangan yang dihasilkan setiap harinya.
Selanjutnya, IKEA akan menganalisa cara terbaik untuk mengurangi limbah yang dihasilkan berdasarkan laporan tersebut.
Dengan menggunakan sistem penimbangan ini, IKEA Food berhasil mengurangi limbah makanan sebesar 31% atau setara dengan 15,000 makanan tahun 2019 hingga 2020.
Baca Juga: Ingin Kurangi Limbah Makanan? Dapatkan Inspirasinya dari Cara Ikea Ini
View this post on Instagram
Sebagai tambahan, IKEA Food bersama Waste4Change juga secara aktif mengelola limbah makanan yang dihasilkan dari dapur untuk menghindari limbah makanan berakhir di TPA dengan mengolah kembali menjadi sumber energi lain seperti kompos.
Tahun ini, bersama dengan Kedutaan Besar Swedia dan Greeneration Foundation, IKEA Indonesia berinisiasi untuk menjangkau anak-anak dalam edukasi limbah makanan dengan program ICCTFE.
Dalam program ICCFTE ini, IKEA menggandeng Greeneration Foundation, organisasi non-profit yang fokus pada pemanfaatan media kreatif dan adaptif dalam mengubah perilaku manusia untuk menerapkan konsumsi dan produksi berkelanjutan di Indonesia.
Baca Juga: Dapatkan Ide Dekorasi Rumah agar Nyaman di Katalog Digital IKEA 2021
“Kami percaya kesadaran akan limbah makanan baik diajarkan oleh orang tua kepada anak sejak usia sedini mungkin. Oleh karena itu, kami sangat senang mengetahui ada perusahaan seperti IKEA yang memiliki kepedulian yang sama. Lewat ilustrasi yang menarik dan pesan yang mudah dimengerti dalam buku cerita anak BANA - Si Pisang Berjalan-Jalan, kami yakin perilaku anak akan perlahan berubah, dan mereka akan lebih menghargai makanan yang mereka konsumsi,” jelas Head of Program Division Greeneration Foundation, Muhammad Fahrian Yovantra.
Berbagi visi dan misi yang sama dengan IKEA dalam menciptakan kehidupan yang berkelanjutan, Kedutaan Besar Swedia juga percaya bahwa perubahan dapat dilakukan oleh semua orang, bahkan anak-anak sekalipun.
Baca Juga: PSBB Lagi, 5 Tips Ini Bisa Dilakukan agar Tak Bosan di Rumah
“Swedia memiliki misi untuk menciptakan masyarakat bebas limbah, sehingga manajemen limbah dan daur ulang adalah identitas kami. Merupakan suatu kehormatan bagi Kedutaan Besar Swedia untuk dapat turut andil dalam program ICCFTE. Kami pun sadar bahwa edukasi akan lingkungan penting untuk dipelajari sejak dini. Oleh karena itu, kami bangga dapat memperkenalkan buku cerita anak ‘BANA - Si Pisang Berjalan-jalan’ ke orang tua dan anak Indonesia,” ucap Project Officer Kedutaan Besar Swedia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Natasha Kindangen.
Selain peluncuran buku, IKEA dan Greeneration Foundation juga akan mengajak masyarakat dan komunitas lokal untuk mengikuti acara virtual workshop, yang bertujuan untuk mengenalkan anak-anak pada isu limbah makanan dan cara penyelesaian sederhana.
Acara virtual workshop akan dilaksanakan pada 10 April 2021.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dionysia Mayang Rintani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR