NOVA.id - Tak hanya mengandalkan obat, pengobatan holistic mengatur fisik, mental, dan spiritual seseorang jadi lebih baik.
Siapa yang tak kenal dengan dr. Grace Hananta? Sudah hampir tujuh tahun dokter cantik ini mengampanyekan pengobatan holistik pada pasiennya.
Artinya, Grace tak ingin mengandalkan obat saja pada pasien yang sakit dan datang berobat padanya, tapi juga dengan cara pengobatan holistik.
Baca Juga: Cerita di Balik Video Edukasi Dokter Marlina yang Sering Viral
Grace menyebut, dalam pengobatan holistik ada tiga hal utama yang jadi perhatian dokter dalam menangani pasien, yaitu fisik, mental, dan spiritual.
Ketiganya akan mendukung kesehatan seseorang secara menyeluruh.
“Jadi kalau kita bicara mengenai kesehatan secara konvensional, itu kan hanya melihat yang ada di luar saja. Misalnya gejalanya demam, oke dia dikasih obat demam. Gajala batuk, pilek, ya dikasih obat batuk pilek,” kata Grace kepada NOVA belum lama ini.
Baca Juga: Bicara Soal Isu Perempuan, Falla Adinda: Saya Ingin Mereka Punya Kebebasan dalam Memilih
Nah, dalam pengobatan holistik, dokter berusaha membantu pasien agar mendapatkan kesembuhan yang paripurna.
Katanya, “Selain mengobati, sebagai dokter holistik, harus merasa bahwa kita adalah manusia yang hidup alami. Sehingga penyelesaiannya juga harus diselesaikan secara alami. Alami itu misalnya perubahan pola hidup, kemudian di-support dengan pangan alami yang cocok untuk badan.”
Baca Juga: Menjadi Multitalented Difable Muda di Indonesia, Ternyata Ini Sosoknya
Akar Masalah
Seorang dokter holistik akan menggali akar masalah dari penyakit yang diderita pasien, mulai menelusuri gaya hidup seperti kebiasaan, pola makan, dan kebutuhan nutrisi pasien.
Hingga ditemukan apa penyebab penyakitnya.
“Misalnya ternyata gejalanya muncul terus karena akar masalahnya ini. Setelah diindentifikasi, diselesaikan akar masalahnya, kemudian kita bantu supaya nutrisi tubuhnya diperbaiki. Setelah itu kita support mengembalikan fungsi organ tubuhnya agar bisa betul-betul kembali baik,” jelas Grace.
Baca Juga: Deretan Aktris Ini Sukses Perankan Sosok Ibu Kartini, Siapa Saja?
Lalu kenapa Grace begitu tertarik dengan pengobatan holistik?
Semua berawal dari banyaknya pasien yang datang berobat, kemudian tak lama datang lagi padanya dengan penyakit yang sama.
Pola seperti itu terjadi berulang, hingga bikin Grace sadar bahwa obat bukan satu-satunya solusi.
Memilih metode holistik, membuat Grace tak harus melulu memberikan obat.
Baca Juga: Perempuan Asal Arab Saudi Ini Penuhi Impiannya Kendarai Mobil F1
Jadi setelah melakukan assessment mendalam kepada pasien, hingga diketahui sebab penyakitnya, dokter yang lahir pada 13 Maret 1988 ini, berusaha memberikan edukasi mendalam pada pasien.
“Ini sakit apa? Disebabkan apa? Kemudian solusinya harus ngapain aja? Itu diatur ulang. Setelah itu, kalau memang pasiennya belum mengerti ya kita gali lagi. Sebetulnya apa akar masalahnya?"
"Jika permasalahan sudah ketahuan, dia sudah menyadari dan dia tidak mengulangi hal sama, banyak pasien enggak ketemu saya lagi, sudah berapa bulan (sembuh),” cerita Grace.
Baca Juga: Inspiratif! Kevin Liliana Membuka Sekolah untuk Anak Putus Sekolah
View this post on Instagram
Ingin Perempuan Berdaya
Selain pengobatan holistik, Grace juga punya perhatian khusus kepada kaum perempuan.
Grace bercita-cita menjadikan perempuan Indonesia dapat berdaya, dimulai dari membuat para perempuan agar lebih mengenal diri sendiri.
“Jadi salah satu goal juga, karena itu yang saya rasakan. Semakin mengenal diri sendiri, saya semakin bisa mengidentifikasi apa yang sebetulnya terjadi pada diri saya, hingga akhirnya memudahkan saya untuk mengambil sebuah solusi,” ungkap Grace.
Baca Juga: Profil Gea Amanda, Finalis INTM yang Miliki Hobi Traveling
Menurutnya, perempuan memiliki peran sentral dalam keluarga, sehingga dengan memberikan edukasi, diharapkan perempuan bisa berdaya menjadi “dokter” untuk keluarganya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Penulis | : | Dinni Kamilani |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR