Perlu kita sadari bahwa anak-anak dengan bibr sumbing ini banyak menerima penolakan dari lingkungan sekitar, apalagi saat mereka sudah masuk ke jenjang sekolah.
"Mereka sudah mengerti perbedaan, dan bahkan membuat lingkungan sekitar memberikan labeling untuk anak bibir sumbing. Mungkin sekali dua kali mereka masih terima, tapi kalau terus-terusan, lambat laun banyak bullying yang diterima itu yang membuat mereka merasa minder dan tidak mau meneruskan sekolah," ujar Erwin Marpaun, program manager – West Region, Smile Train Indonesia dalam Media Briefing bertajuk "Stop Bullying Bibir Sumbing" Lindungi Kesehatan Mental Mereka oleh Smile Train Indonesia.
Untuk itulah, Erwin mengatakan bahwa Smile Train Indonesia mencoba lebih fokus lagi kepada edukasi bibir sumbing ke masyarakat.
Baca Juga: Makin Canggih, Kini Layanan Tindakan Laser di RS Premier Bintaro untuk Multiplatform
"Ya, jika Anda melihat atau mengetahui anak-anak dengan keadaan sumbing, mohon untuk tetap di-support. Jadi dengan adanya kampanye ini, kita juga ingin mengajak masyarakat bahwa, ayok kita terima, kita temani, kalau kita tahu informasi, ya kita bantu akses untuk operasi," lanjut Erwin.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Dionysia Mayang Rintani |
KOMENTAR