NOVA.id - Investasi merupakan salah satu cara agar kita bisa mencapai kebebasan finansial.
Yang perlu kita ingat adalah investasi hanyalah bagian dari proses perencanaan keuangan, dan bukanlah langkah awal.
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus kita persiapkan sebelum memulai cara investasi.
Baca Juga: Kenali Switching dalam Reksa Dana, Cara Agar Investasi Bisa Makin Cuan
Hal-hal ini harus sudah dipenuhi agar aktivitas investasi bisa berjalan dengan optimal.
Dikutip dari India Times, berikut ini 5 hal yang harus dilakukan sebelum memulai investasi.
Apa saja?
Baca Juga: Ini 2 Manfaat Penting Diversifikasi Investasi, Investor Wajib Tahu!
1. Memiliki anggaran rumah tangga
Langkah pertama adalah menyiapkan anggaran rumah tangga. Hitunglah total pendapatan dan pengeluaran rumah tangga dalam sebulan.
Caranya, tuliskan semua sumber penghasilan dalam sebulan, baik itu dari gaji atau keuntungan bisnis yang dijalankan.
Setelah itu, buatlah daftar pengeluaran yang terjadi dalam sebulan dan alokasikan uang yang didapatkan untuk masing-masing keperluan.
Untuk gambaran yang lebih baik, pisahkan pendapatan dan pengeluaran bulanan, triwulanan, setengah tahunan, atau tahunan.
Anggaran yang sudah dibuat bisa berguna untuk pembuatan perencanaan keuangan.
Baca Juga: Pemilik Gaji Rp4 Juta Juga Bisa Berinvestasi, Yuk Lakukan 4 Cara Ini!
Dalam waktu sekitar 2-3 bulan, kita bisa melihat pola pengeluaran yang akan memberi tahu kita soal anggaran mana yang bisa dikurangi atau ditambahkan.
Cara ini akan memungkinkan kita untuk menyusun rencana investasi atau tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang, seperti liburan, mobil baru atau pendidikan anak.
Jika kita ingin memeriksa apakah kita baik-baik saja dengan anggaran rumah tangga, gunakan aturan 50-20-30.
Rinciannya, 50 persen dari penghasilan harus digunakan untuk biaya hidup termasuk bahan makanan, 20 persen untuk tabungan atau investasi tujuan jangka pendek, menengah, panjang, dan 30 persen untuk pengeluaran, termasuk jalan-jalan, makanan, dan perjalanan.
Baca Juga: 7 Tips Keuangan Ibu Rumah Tangga, Salah Satunya Belajar Investasi
2. Harus bebas utang
Buatlah rencana untuk melunasi utang sedini mungkin, jika kita memilikinya.
Jika kita masih memiliki utang saat berinvestasi, maka keuntungan dari investasi tidak bisa menciptakan kekayaan, karena hanya untuk melunasi utang saja.
Oleh karena itu, hal yang perlu dilakukan investor adalah menyingkirkan utang apa pun, yang pada akhirnya memakan keuntungan kita.
Kalaupun mau berutang, idealnya ambil pinjaman tidak lebih dari 40 persen gaji kita.
Baca Juga: Cocok untuk Para Pemula, Pahami Soal Strategi Dollar Cost Averaging
3. Miliki proteksi
Bahkan sebelum berinvestasi, pastikan aset yang ada, seperti biaya kesehatan dan rumah yang kita tinggali terlindungi dengan baik.
Kita bisa menjaga aset sekaligus kesehatan keluarga dengan memanfaatkan asuransi. Ya, sebelum investasi, kita harus sudah terproteksi terlebih dahulu.
Salah satu dari beberapa langkah awal dalam proses perencanaan keuangan adalah menjaga dari biaya pengobatan.
Rawat inap karena sakit, kecelakaan, atau penyakit serius dapat menyerang siapa saja dalam keluarga dan kapan saja. Polis asuransi kesehatan bisa menjadi jawaban dalam memenuhi biaya pengobatan tersebut.
Dengan tidak adanya rencana asuransi kesehatan, kita hanya bisa bergantung pada tabungan atau utang. Dan pada akhirnya bisa membahayakan tujuan jangka panjang.
Atau, Sahabat NOVA juga bisa membeli polis asuransi jiwa agar keluarga semakin terproteksi.
Baca Juga: Mudah dan Banyak Untung, Ini Jenis Investasi Properti yag Bisa Dipilih
4. Memiliki dana darurat
Seperti namanya, situasi darurat datang tanpa informasi dan juga membutuhkan tindakan segera.
Keadaan seperti pemecatan dari tempat kerja, sakit, terjadi bencana alam, atau kendaraan rusak bisa muncul tiba-tiba.
Dengan tidak adanya dana darurat, kita mungkin harus meminjam dari teman, kerabat atau mengambil pinjaman pribadi dan membayar bunganya.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Pentingnya Cara Investasi Properti Bagi Perempuan
Kalau tidak ada dana darurat, kita bisa saja menghancurkan investasi yang ada.
Meskipun tidak ada aturan pasti tentang berapa banyak dana darurat yang dibutuhkan, sebagai aturan umum, siapkan tiga hingga enam kali dari pengeluaran untuk dana darurat.
Dana darurat harus disimpan dalam aset yang mudah dicairkan.
Untuk pengelolaan yang lebih baik, kita dapat menyimpan setengah dari kebutuhan dana darurat dalam rekening tabungan atau deposito. Sementara setengah lainnya dapat dimasukkan ke dalam reksa dana jangka pendek.
Baca Juga: Investasi Syariah Minim Risiko, Apakah Keuntungannya Juga Minim?
Lihat postingan ini di Instagram
5. Buat rencana untuk mencapai tujuan keuangan
Tentukan tujuan keuangan dahulu kemudian tetapkan rencana untuk mencapainya.
Tetapkan tujuan keuangan di awal dan buat rencana terpisah untuk mencapainya masing-masing.
Ingat, penetapan tujuan hanyalah bagian dari keseluruhan proses perencanaan keuangan.
Baca Juga: Sebut Barang Branded Tak Penting, Boy William Pilih Jor-joran Investasi
Kesalahpahaman umum di antara sebagian besar investor adalah berpikir bahwa perencanaan keuangan sama dengan perencanaan investasi.
Setelah memiliki rencana keuangan, pertimbangkan produk investasi yang kita inginkan berdasarkan profil risiko dan tujuan.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | India Times |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Alsabrina |
KOMENTAR