Rokok Elektrik
Sahabat NOVA mungkin sudah tidak asing lagi dengan rokok elektrik atau yang lebih dikenal vape.
Sama seperti produk tembakau yang dipanaskan, cara kerja produk ini melalui pemanasan, bukan pembakaran.
Bedanya dengan produk tembakau yang dipanaskan, vape memanaskan cairan nikotin (e-liquid). Cairan tersebut dipanaskan atomizer atau sistem pemanas yang berada di dalam vape.
Baca Juga: Pebisnis Wajib Tahu, Apa Itu Bisnis Sehat dan Implementasinya
Jadi, penggunanya menghirup nikotin dalam bentuk uap, bukan asap.
“Vape tidak berisiko tinggi karena berupa carian nikotin yang menguap,” kata Dr. Konstantinos Farsalinos, peneliti dari University of Patra Yunani seperti dikutip dari themalaysianreserve.com, Senin (25/10/2021).
Rokok
Berbeda dengan produk tembakau yang dipanaskan, rokok dikonsumsi melalui proses pembakaran.
Saat dibakar, suhu pada ujung rokok sangat tinggi, bahkan dapat mencapai hingga 600⁰C dan bahkan 800⁰C saat diisap.
Proses pembakaran tersebut menghasilkan ribuan senyawa berbahaya yang berpotensi meningkatkan risiko kesehatan di antaranya TAR, karbon monoksida, formaldehida, benzene, dan lain-lain.
Baca Juga: Cara Merontokkan Karang Gigi: Campur Lidah Buaya dengan 3 Bahan Ini Dijamin Ampuh!
Berita yang lebih lengkap dan dalam ada di Tabloid NOVA. Belinya enggak repot, kok.
Sahabat NOVA bisa pilih langganan di Grid Store, atau baca versi elektroniknya (e-magz) di Gramedia.com, MyEdisi, atau Majalah.id.
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR