NOVA.id - Sebagai ibu, kita mungkin memiliki kekhawatiran tertentu saat merawat atau mengasuh anak.
Tak jarang kita pun menginginkan segalanya berjalan dengan sempurna supaya anak mendapatkan yang terbaik.
Namun, seringkali hal-hal tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Sehingga, hal tersebut mungkin membuat kita merasa gagal dan bersalah.
Meraih kesempurnaan adalah sesuatu yang bisa dibilang mustahil dilakukan dan pasti sangat melelahkan.
Alih-alih bersikeras menjadi ibu yang sempurna, lebih baik belajarlah menjadi ibu yang baik.
Demikianlah yang dikatakan oleh psikolog Irma Gustiana dalam Instagram Live NOVA bertajuk Jadi New Mom, Enggak Harus Sempurna Kok! pada Rabu (09/03) sore.
"Jadi yang ada itu, ibu yang mau belajar menjadi ibu yang baik," ujar Irma.
Lantas, bagaimana cara pintar atur emosi agar bisa menjadi ibu yang baik?
Baca Juga: Pintar Atur Emosi Saat Menghadapi Anak Tantrum, Ini Saran Psikolog
Kata Irma, menjaga nutrisi anak dan merawat kesehatan mental diri sendiri termasuk sebagai cara menjadi ibu yang baik.
"Karena dengan merawat mental dia, dia sebetulnya sedang merawat mental anak-anaknya dia juga," tambah Irma.
Menjadi ibu yang baik juga bisa dilakukan dengan cara menjadi role model bagi anaknya.
"Contoh, berbicara yang sopan, mau mendengarkan," kata Irma.
Kalaupun sangat ingin menjadi ibu yang sempurna, Irma mengatakan, kita harus tahu dahulu definisi sempurna yang ingin kita terapkan.
"Definisi sempurna itu apa sih? Yang paling penting adalah ketika mau menjadi ibu sempurna, mau sempurna yang seperti apa? Karena sempurna itu 100 persen kita bisa maksimal sekali," jelasnya.
Daripada menjadi sempurna, Irma mengatakan lebih baik kita menerima kekurangan diri.
"Jadi kita harus bisa bijaksana menyikapi hal-hal yang memang pada saat ini adalah kekurangan ita. So, tetap kita belajar menjadi ibu yang baik, walaupun kita punya kekurangan.
Menurut Irma, dengan menerima kekurangan diri sendiri, kita akan lebih bisa menerima kekurangan anak.
Baca Juga: Pintar Atur Emosi, Ini 7 Cara Self Healing untuk Sembuhkan Luka Batin
View this post on Instagram
"Karena pada dasarnya kita seringkali justru mencintai kekurangan kita supaya kita menjadi humanis aja."
"Karena anak pasti ada kurang lebihnya. Jadi jika kita menerima kalau kita ada kekurangan, anak pun kalau ada kekurangan kita bisa terima," paparnya.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)
Source | : | Nova |
Penulis | : | Presi |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR