NOVA.id - Di zaman serba digital ini, tentu memudahkan banyak orang untuk mendapatkan apa pun hanya lewat genggaman gadget.
Terlebih di masa pandemi ini, banyak dari kita yang semakin ingin mendapatkan apa pun lebih instan lewat aplikasi online.
Lantaran hal tersebut, Ryan S. Wangidjaja akhirnya berinisiatif untuk merilis Cookliner.com.
Cookliner.com sendiri adalah sebuah portal jual beli (marketplace) masakan rumahan yang didirikan oleh Ryan S. Wangidjaja untuk membantu para pelaku industri rumah tangga khususnya mereka yang gemar memasak dan mempromosikan masakan rumahan mereka.
Lebih singkatnya Cookliner.com adalah sebuah marketplace kuliner yang mempertemukan pemilik produk dengan konsumen.
"Cookliner.com hadir untuk menjadi sebuah portal jual beli (marketplace) makanan yang mendukung pelaku industri rumah tangga khususnya di bidang makanan dan minuman dan sekaligus menjawab tantangan di era digital untuk bersama-sama mendukung transformasi digital UMKM di Indonesia," ucap Ryan saat wawancara kepada NOVA.
Ryan pun mengaku, idenya menelurkan Cookliner.com ini lantaran dirinya ingin ikut serta membantu meningkatkan UMKM seperti yang pemerintah sedang gencarkan belakangan ini pula.
Bahkan menurut data, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sendiri menargetkan dapat mengumpulkan sebanyak 14,5 juta data Koperasi dan UMKM di tahun 2022 dan 65 juta di tahun 2024.
"Kalau berbicara tentang awal ide lahirnya Cookliner.com ini, ide ini didapat ketika masa pandemi di mana kita ketahui berbagai lini bisnis mencoba untuk bertahan, secara spesifik melihat begitu banyak tantangan besar dihadapi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca Juga: Jadi Jasa Pengiriman Baru, Ondelivery Bantu Mudahkan Layanan UMKM
Tak bisa dipungkiri untuk dapat bertahan terutama di era pandemi, seluruh lini harus bertransformasi. Banyak juga pekerja kantoran yang banting setir menjadi pebisnis rumahan, dan angka ini tidak sedikit. Kita dapat melihat masakan rumahan berkembang pesat," paparnya kembali.
Penulis | : | Widyastuti |
Editor | : | Widyastuti |
KOMENTAR