Sebagai teman, coba beritahu dia bahwa kekerasan bukanlah bagian dari hubungan yang sehat.
Tanpa menghakimi, konfirmasikan kepadanya bahwa situasi yang dia hadapi itu berbahaya, dan kita mengkhawatirkan keselamatannya.
Bantu korban menemukan dukungan dan sumber daya.
Cari nomor telepon untuk tempat penampungan, layanan sosial, pengacara, konselor, atau kelompok pendukung.
Jika korban meminta kita melakukan sesuatu yang spesifik dan kita bersedia melakukannya, jangan ragu untuk membantu.
Namun, jika kita tidak mampu, cobalah mencari cara lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Yang penting adalah memberi tahu kita ada untuknya, tersedia kapan saja.
Jika memungkinkan, tawarkan untuk memberikan dukungan moral kepada polisi, pengadilan, atau kantor pengacara.
Baca Juga: 5 Tanda Pasangan Berpotensi Jadi Pelaku KDRT, Bisa Dikenali Sejak Pacaran
Bantu korban membuat rencana keamanan yang dapat diterapkan jika kekerasan terjadi lagi atau jika dia memutuskan untuk meninggalkan situasi tersebut.
Dengan cara ini, korban KDRT bisa memvisualisasikan langkah-langkah mana yang diperlukan dan mempersiapkan diri secara psikologis untuk melakukannya.
Sangat penting bagi korban untuk memiliki rencana keselamatan pribadi sebelum krisis terjadi atau sebelum mereka memutuskan untuk pergi.
Pastikan untuk menyertakan hal berikut dalam rencana keselamatan:
Sahabat NOVA lebih baik tidak melakukan hal ini agar tidak memperburuk situasi.
Jangan...
Jika mendengar atau melihat kekerasan fisik terjadi, hubungi polisi. Polisi adalah cara paling efektif untuk menghilangkan bahaya langsung bagi korban dan anak-anaknya.
Tidak ada situasi di mana anak-anak harus dibiarkan dalam situasi kekerasan.
Lakukan apa pun yang diperlukan untuk memastikan keselamatan aank-anak, bahkan jika itu berarti bertentangan dengan keinginan korban atau pelaku.
(*)
Source | : | Very Well Mind |
Penulis | : | Grid Content Team |
Editor | : | Grid Content Team |
KOMENTAR