JAWAB
Ibu C Yth,
Saya senyum-senyum juga membaca surel Ibu, sambil berpikir betapa dahsyatnya budaya digital yang ada kini. Merasuki pemikiran dan pemahaman anak-anak kita, di saat usianya belum bisa mencerna dengan baik apa-apa yang mereka baca di internet.
Kemampuan membedakan permasalahan terkait konsep yang melandasi sebuah gejala, tidak terbentuk seketika saat anak dilahirkan.
Mulai Usia 20 Tahunan
Sama seperti anggota tubuh lainnya, otak tumbuh dan berkembang sesuai usia. Begitu pun tingkat kematangan psikologis, tingkat pendidikan, juga hal-hal yang berasal dari luar diri, sebagai hasil interaksinya dengan lingkungan dan orang-orang yang ada di dalamnya.
Nah, untuk memahami perbedaan-perbedaan yang sifatnya subyektif, tak selalu berlaku umum, maupun dipengaruhi oleh hal-hal yang khusus ataupun spesifik, baru mulai berkembang di awal usia 20 tahunan.
Memahami apa itu baik-buruk, benar-salah, patut-tidak patut, sudah bisa dilakukan seseorang sejak usia belasan tahun.
Akan tetapi, menemukan benang merah yang menghubungkan satu fenomena dengan fenomena lain, sehingga menimbulkan semacam perbedaan, ciri khas, maupun pengecualian dalam men-judge, baru akan muncul sebagai sebuah kemampuan pada diri seseorang di awal usia 20 tahunan.
Karena itulah, para ahli sering sekali mengatakan jangan menikah sebelum mencapai usia 21 tahun, tak lain karena proses pendewasaan baru akan memberi dampak bermakna pada seseorang di usia itu tadi.
Beberapa keluarga yang terkenal sebagai crazy rich misalnya,...
Baca Juga: Konsultasi Psikologi: Saya Cantik, Pintar, tapi Lajang dan Kesepian
Penulis | : | Made Mardiani Kardha |
Editor | : | Made Mardiani Kardha |
KOMENTAR