NOVA.id - Memanfaatkan momen bulan puasa Ramadan kali ini untuk tambah penghasilan bisa banget dilakukan lo, Sahabat NOVA.
Salah satunya adalah jualan kue kering sebagai ide bisnis selama Ramadan. Seperti yang dilakukan oleh Syarah dan Adysta yang satu ini.
Syarah dan Adysta merupakan kakak beradik yang kini sudah menjadi ibu rumah tangga.
Berawal dari iseng, mereka justru memanfaatkan momen Ramadan dan Lebaran untuk menambah cuan.
Ya, Syarah dan Adysta menambah penghasilan mereka dengan berjualan kue kering merek Ina Cookies.
Tak disangka, awalnya dikerjakan karena iseng semata kini bisnisnya berkembang dan sudah berjalan selama 3 tahun.
"Pertamanya tuh coba coba karena iseng. Eh ternyata banyak peminatnya. Yaudah, mulai deh bisnisnya, kue kering," ujar Syarah saat ditemui Tim NOVA.id, 14 Februari 2023 lalu.
Syarah bercerita bahwa banyak orang yang tertarik beli saat ia menawarkan kue kering.
Hingga akhirnya, ia dan Adysta memutuskan untuk join menjadi reseller kue kering Ina Cookies.
"Awal mula join reseller kue kering tuh awalnya nggak mau. Tapi pas nawarin ke orang pada mau beli."
"Pertimbangannya waktu itu milih ina cookies ya itu nggak sengaja. Waktu itu yang dicari untuk makan sendiri sebenarnya."
Baca Juga: 8 Resep Kue Kering Khas Lebaran untuk Ide Usaha Rumahan Selama Ramadan
"Karena dikasih tau ada ina cookies di depok, terus nyari nyari oh ada jadi yaudah milihnya itu ina cookies.
"Yaudah, akhirnya tanya-tanya kalau join jadi reseller tuh dapat diskon berapa sih, nanya kayak gitu-gitu," kata Syarah lagi.
Bicara soal modal, Adysta dan Syarah menggelontorkan uang sejumlah Rp3 jutaan untuk awal bisnis kue kering ini.
"Modal awal jadi reseller tuh, awal mulanya banget kayaknya tuh sekitar Rp3 jutaan kalau nggak salah. Sekitar segituan sih."
Tak terasa, tahun ini sudah menjadi tahun ketiga bagi Syarah dan Adysta menjalani bisnis reseller kue kering.
Mereka sadar bahwa bisnis kue kering ini adalah bisnis musiman, sehingga memang hanya dipersiapkan saat Ramadan tiba.
Syarah dan Adysta biasanya sudah mulai buka pemesanan atau pre-order sebelum Ramadan datang.
Hal ini untuk meminimalisir kerugian.
"Biasanya kalau terima orderan itu sebelum Ramadan. Kayak misalnya tahun ini, tahun ini kan di bulan Maret ya (bulan Ramadan), kita sih sudah mulai PO dari akhir tahun lalu. Nanti ambil barangnya di Februari. Itu sudah dari list," ujar Adysta.
Menurut Adysta, sistem PO tersebut justru memperlihatkan mana jenis kue kering yang banyak dicari dan mana yang kurang diminati.
Sehingga, Adysta dan Syarah sudah memiliki "ancang-ancang" tersendiri untuk stock lebih banyak di jenis kue tertentu.
Baca Juga: Kumpulan Resep Nastar yang Cocok Jadi Ide Usaha Rumahan Selama Ramadan
Selain itu, kesulitan lainnya yang dirasakan Syarah dan Adysta adalah meyakinkan calon pembeli mereka karena harga kue kering yang ditawarkan cukup mahal.
Ditambah, banyak pula bisnis kue kering lain namun dengan harga lebih murah yang menjadi saingan mereka.
"Untuk kesulitannya, mungkin meyakinkan customer-nya bahwa produk ini memang kalau dari target harga masuk yang lumayan tidak murah gitu ya."
Kendati demikian, dapat dipastikan bahwa kue kering yang mereka tawarkan ini sepadan dengan harganya.
Lalu, untuk bisnis kue kering yang ia jalankan bersama sang kakak ini, mereka tak mengandalkan platform online seperti shopee atau tokopedia.
Mereka cukup menawarkan dari WhatsApp story, instagram story, ke teman, grup WhatsApp.
Menurut Adysta dan Syarah, kunci untuk memulai bisnis adalah jangan takut bertindak.
"Sebenarnya bisnis kita juga kan bisnis musiman dan baru pemula banget lah. Baru 3 tahunan. Jadi tipsnya mungkin jangan takut kali ya. Karena kita di awal takut mau ngambil barang. Kan ada minimum pengambilan."
"Kita ambil barang. Barang banyak nih numpuk wah kita diawal-awal udah pusing tuh. Duh gimana nih caranya barang bisa habis. Kalau orang nggak mau beli, otomatis itu barang numpuk."
"Untung enggak, buntung iya dong. Udah lah modal nekat aja, bismillah rezeki udah Allah atur."
"Jadinya ya alhamdulillah ternyata selama 3 tahun ini ya barang yang kita ambil apapun itu alhamdulillah habis," tutup Adysta. (*)
KOMENTAR