NOVA.ID - Sahabat NOVA serungkali membawa jeruk sebagai buah tangan saat jenguk kerabat yang sakit?
Jeruk memang buah yang jadi favorit sejuta umat.
Selain vitamin, rasanya yang segar juga sangat digemari.
Namun, sebaiknya mulai sekarang jangan bawa lagi jeruk sebagai buah tangan untuk jenguk orang sakit.
Sebab, jeruk ternyata tidak disarankan diminum bersama obat lho.
Selama masa penyembuhan, pasien tidak disarankan untuk mengonsumsi jeruk karena akan mengganggu kerja obat.
Meskipun jeruk memiliki banyak kandungan vitamin C, tetapi ada baiknya buah ini sebaiknya tidak kita konsumsi sebelum meminum obat.
Selain mengganggu kinerja obat, jeruk bisa membuat kita merasa sangat mengantuk bahkan bisa menyebabkan halusinasi.
Melansir dari Sajian Sedap, jenis jeruk Bali juga sebaiknya dihindari karena mengandung senyawa yang dapat memblokir gangguan di usus dari sejumlah obat.
Beberapa jenis obat seperti obat penurun kolesterol (statin), antidepresan, obat migrain, pengencer darah, obat tekanan darah dan obat diabetes tidak dianjurkan untuk mengonsumsi buah jeruk setelahnya.
Selain itu, jeruk nipis bisa menyebabkan hemachromatosis.
Hemochromatosis adalah gangguan yang menonaktifkan tubuh dari penyerapan zat besi.
Ini menghasilkan penumpukan garam besi dan deposisi pada jaringan yang menyebabkan komplikasi.
Vitamin C dalam jeruk nipis juga disebut asam askorbat yang memengaruhi penyerapan zat besi dalam tubuh.
Konsumsi vitamin C yang berlebihan dapat meningkatkan jumlah zat besi yang kamu serap dari makanan.
Tapi sisi negatifnya, juga menghalangi tubuh menyerap zat besi dan menghasilkan penumpukan besi di dalam tubuh.
Gejalanya termasuk kelelahan, kelemahan, nyeri sendi dan gagal jantung.
Pilih buah yang aman dikonsumsi saat sakit selain jeruk untuk menjenguk kerabat yang sakit.
Bisa berupa apel, durian, nanas, anggur, dan pisang ya Sahabat NOVA!
(*)
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
Penulis | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
Editor | : | Tiur Kartikawati Renata Sari |
KOMENTAR