Nova.id - Lemari adalah salah satu area di kamar yang mungkin jarang untuk dibersihkan!
Banyaknya barang di dalam lemari bisa membuat siapa pun malas untuk membersihkannya.
Namun, lemari kita tidak bisa terus menerus dibiarkan berantakan dan kotor.
Mau tidak mau, kamu harus menyisihkan waktu dari keseharian untuk membersihkan lemari apabil kondisinya sudah berantakan.
Jika kamu berencana untuk membersihkan lemari di akhir pekan, baca cara membersihkan lemari berikut ini untuk mencapai hasil maksimal!
Caranya dengan jangan melakukan kegiatan bersih-bersih ini setelah seharian bekerja.
Untuk mengatur lemari untuk jangka panjang, kamu harus melakukan sedikit persiapan dan menyediakan waktu dua hingga tiga jam untuk didedikasikan pada proses ini.
Selanjutnya, beberapa peralatan yang kamu akan butuhkan adalah tas belanja untuk mengangkut pakaian, entah ke penjahit atau laundry; keranjang untuk recehan, kertas, karet gelang, dan berbagai barang yang mungkin akan ditemukan saat bersih-bersih lemari; dan cermin untuk mengecek apakah akan menyimpan atau “membuang” pakaian tertentu.
Keluarkan semua barang dari lemari, termasuk gantungan, keranjang, tempat sampah, dan apa pun yang mungkin ada di lantai atau rak.
Kamu akan membutuhkan ruang yang bersih dan jelas untuk merencanakan dan memvisualisasikan bagaimana lemari akan diatur ulang.
Pertama, bersihkan rak dan gantungan.
Selanjutnya, jalankan penyedot debu atau sapu dan pel lantai.
Terakhir, bersihkan rak, gantungan, dinding, dan alas tiang dengan pembersih serba guna yang baik.
Ingat, lemari yang bersih akan menjaga pakaian di dalamnya tetap bersih pula.
Beberapa orang takut melakukan decluttering pada lemari karena mereka cenderung menyimpan barang-barang yang “mungkin dibutuhkan suatu hari nanti” atau “sempat menjadi tren pada masanya”.
Banyak orang tidak rela membuang pakaian yang sudah lama tidak terpakai atau meski sudah tidak cukup.
Namun, akan lebih baik untuk fokus pada apa yang harus disimpan daripada apa yang akan disingkirkan.
Lemari adalah ruang yang terbatas, jadi pilihlah dengan bijak mana pakaian yang akan disimpan dan bersiaplah untuk menyortir pakaian menjadi beberapa tumpukan yang berbeda.
Tumpukan pertama adalah apa pun yang kamu suka dan sering pakai.
Pakaian di tumpukan ini akan disimpan dan dimasukkan kembali ke lemari.
Tumpukan berikutnya adalah pakaian, sepatu, dan aksesoris yang sudah tidak terpakai atau tidak disukai.
Namun, pakaian di tumpukan ini harus bisa dijual, dalam artian, harus dalam kondisi yang baik dan bernilai jual.
Selanjutnya, kumpulkan barang-barang yang masih layak pakai untuk didonasikan.
Tumpukan terakhir adalah pakaian yang bernoda dan tidak dapat diperbaiki, robek, ketinggalan zaman, atau apa pun yang sudah tidak mungkin dipakai, bahkan tidak layak untuk disumbangkan, dan harus dibuang.
Baca Juga: 4 Cara Mudah Mengatur Isi Lemari Pakaian Agar Pakaian Tidak Berantakan
Sekarang kumpulkan semua pakaian yang akan dimasukkan kembali ke lemari.
Manfaatkan semua ruang yang tersedia, pikirkan letak yang masuk akal untuk menyimpan setiap kategori pakaian dan kemudian tempat yang paling mudah dijangkau di lemari.
Kelompokkan barang-barang yang kamu sukai.
Kemudian kumpulkan ikat pinggang, sweater, kemeja lengan panjang, celana kerja, gaun, kemeja berkancing, jeans, celana pendek, dll., dan tentukan tempat terbaik untuk menyimpan setiap jenis pakaian sebagai satu kelompok.
Memasukkan pakaian berdasarkan kelompok akan membantu kita mengetahui berapa banyak ruang yang dibutuhkan dan cara terbaik untuk menyimpan setiap jenis barang.
Singkirkan barang-barang yang paling jarang digunakan.
Gunakan bagian paling atas lemari untuk barang-barang di luar musim dan barang-barang yang hanya dipakai beberapa kali dalam setahun, seperti gaun pesta dan sepatu super mewah.
Aksesoris dan sepatu harus disimpan secara terpisah dari pakaian.
Jika kita memakai sepasang sepatu sepanjang waktu, jangan menyimpannya di belakang lemari kita.
(*)
Penulis | : | Grid Content Team |
Editor | : | Grid Content Team |
KOMENTAR