Nova.id - Mengajari anak untuk memakai toilet sendiri atau toilet training sangatlah penting.
Namun, ada “rambu-rambu” yang harus diperhatikan oleh orang tua ketika menerapkannya agar anak siap untuk melakukannya.
Toilet training merupakan proses anak belajar untuk buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di toilet selayaknya orang dewasa. Pada tahap ini, anak diajari untuk tidak lagi BAK dan BAB di popok, seperti apa yang biasa dilakukannya.
Dibutuhkan tenaga dan kesabaran ekstra karena umumnya mengajari anak pipis sendiri atau toilet training tidak terjadi secara instan.
Kemandirian anak tentu saja tidak muncul dengan sendirinya, tapi dengan kebiasaan-kebiasaan yang diajarkan oleh orangtuanya sehari-hari.
Pada umur 1-3 tahun anak cenderung meniru apa yang biasa dilakukan oleh orang sekitarnya, atau melakukan hal yang biasa ditunjukkan kepadanya.
Jadi, kamu sebagai orang tua harus selalu mengulang hal yang sama untuk membiasakan anak menjadi mandiri.
Apalagi urusan mandiri di kamar mandi.
Namun, untuk melakukan pelatihan seperti potty training sendiri sebenarnya tidak perlu dipaksa.
Melansir laman WebMD, inilah waktu yang tepat untuk melakukan potty training.
Setiap anak memiliki waktu pertumbuhan yang berbeda-beda.
Tidak ada usia yang bisa ditentukan untuk memulai potty training.
Namun, waktu terbaik untuk memulai potty training adalah ketika kamu sudah melihat kesiapan anak untuk memulainya.
Anak akan menunjukkan minat dalam berbagai macam cara, termasuk ketika mereka menanyakan seputar toilet, kursi toilet, dan pakaian dalam.
Umumnya, anak akan menunjukkan minat ini pada usianya yang menginjak umur 2 tahun.
Akan tetapi, anak perempuan biasanya akan menunjukkan minat lebih awal daripada anak laki-laki untuk memahami mengenai potty training.
Tentu saja ada tips pelatihan untuk memulai potty training.
Karena anak selalu mencontoh hal-hal yang orangtua lakukan, kamu bisa mencontohkan hal yang baik bagaimana menggunakan toilet yang benar.
Gunakan cara ini agar anak lebih mengenal mengenai kata seperti, buang air kecil dan besar, kotoran, dan pispot.
Jika kamu berencana untuk menempatkan anak di kursi toilet, ajak anak untuk pergi ke kamar mandi agar mereka terbiasa.
Jadikan toilet sebagai tempat yang menyenangkan untuk buang air kecil atau buang air besar.
Selalu perhatikan tanda-tanda yang dilakukan jika Si Kecil berperilaku seperti ingin buang air kecil atau besar.
Jika anak memiliki wajah yang merah, bawa segera mereka untuk pergi ke toilet.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa membiasakan diri untuk menentukan waktu ketika mereka akan buang air kecil dan besar di siang hari.
Baca Juga: Berikut Cara Menjaga Kerapian Kamar Anak Anda dengan Mudah
(*)
Penulis | : | Grid Content Team |
Editor | : | Grid Content Team |
KOMENTAR