Retta: Betul yang disampaikan Ivan. Batik on denim yang berkualitas sudah jadi ciri khas dari Lazuli Sarae. Kelebihan lain, selain dari produk yang dihasilkan kami memiliki beberapa kampanye yang sering dilakukan di media sosial. Kami terus menyosialisasikan batik kepada generasi muda. Seperti tagline Lazuli Sarae, local value modern spirit, nilai kearifan lokal yang dimiliki batik lewat denim yang akrab dengan anak muda bisa menjadi semangat baru untuk para generasi muda.
Pembagian tugasnya seperti apa?
Ivan: Untuk pembagian memang akhirnya kami bagi sesuai dengan keahlian dan kemampuan masing-masing. Saya mengurusi bagian eksternal mulai dari marketing, sales, dan administrasi termasuk konten-konten yang ada di website dan sosial media. Tapi ini bukan patokan karena kami juga saling membantu dan menyemangati satu sama lain.
Retta: Karena saya lulusan Kriya Tekstil, saya bagian internal yang mengurusi bidang kreatif, desain sampai produksi. Kami mengerjakan bagian-bagian yang kami bisa sehingga semua jadi maksimal.
Bagaimana strategi bisa masuk dept store?
Ivan: Awalnya kami mulai promosi dalam ranah online, ya website sampai media sosial kemudian ikut berbagai pameran. Dari situlah bertemu dengan calon-calon customer dan juga para mitra yang kemudian menjadi reseller ataupun jalan buat kami untuk masuk ke consignment store. Alhamdulillah saat ini consignment store yang menjadi channel penjualan Lazuli Sarae itu Alun-Alun Indonesia, Pendopo Rumah Batik & Kerajinan di Living World Alam Sutera, Sarinah Thamrin dan Pejaten Village. Sedangkan untuk online juga bisa didapatkan di Zalora, Rakuten dan Hijup.com.
Apa saja, sih, prestasi yang pernah diraih?
Retta: Alhamdulillah lewat Lazuli Sarae kami berhasil memenangkan 3rd Place Honda Youth Startup Icon, Winner Shell LiveWIRE Business Startup Award, 100 Youth Women Netizen Berpengaruh di Indonesia versi majalah Marketeers, Wanita Wirausaha Femina, Mandiri- Most Potential Enterpreuner dan Outstanding Designer at Indonesia Creative Week.
Rencana ke depan?
Ivan: Kami akan terus mengembangkan dan membuat inovasi pada produk yang kami hasilkan. Selain itu, memperluas channel penjualan, tidak hanya lokal, regional, tapi kami akan mengusahakan bisa diterima di pasar Internasional. Seperti motto yang terus menyemangati saya berbisnis yaitu In business and life, challenges and obstacles will never end; keep on trying, praying and believing that there is always ways to solve that. Jadi, apa pun nanti tantangan dan hambatan yang akan datang, kami tidak akan pernah berhenti mencoba, berdoa dan meyakini bahwa suatu saat nanti semua pasti akan terjadi.
Retta: Sama, intinya ingin terus fokus dan mengembangkannya. Semoga semua cita-cita goes global bisa tercapai.
Swita A. Hapsari
KOMENTAR