Dulu Ellen memiliki disiplin kerja yang tinggi dan bertanggungjawab. Tapi, di tempat barunya, ia terbawa atmosfer kerja yang santai. Alhasil selama empat bulan bekerja di kantor baru, kinerjanya semakin menurun. Padahal menurut Cherry Zulviyanti, Konsultan Karier EXPERD Consultan, Ellen seharusnya bisa menangkalnya. "Sebagai karyawan baru memang Anda dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dengan derap langkah perusahaan tersebut. Tapi, jika iklim kantor tidak baik, Anda jangan ikut larut dalam kondisi yang tidak baik itu," tegas Cherry.
Cukup Mengamati
Setiap perusahaan memang punya kebiasaan-kebiasaan yang tidak tertulis yang diketahui karyawannya. Misalnya saja, salam saat bertemu bos, karakter rekan sekerja, cara berpakaian, pola kerja, penggunaan fasilitas kantor, dan lain sebagainya. Biasanya, hal ini disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang digeluti perusahaan tersebut. Semuanya bisa dipelajari namun butuh waktu. Namun bisa Anda mengerti dan dapatkan segera, jika Anda melakukan cara berikut ini:
Mulailah mencari tahu saat Anda melakukan wawancara, yakni dengan menanyakan deskripsi suasana kerja kepada pewawancara.
Saat sudah mulai bekerja, lakukan pengamatan. Kenali atasan, rekan sekerja, serta karyawan lain. Usahakan mengingat nama mereka satu-persatu.
Bertanya boleh saja, tapi usahakan jangan terlalu banyak. Di awal, cukup tanyakan hal-hal seputar pelaksaan tugas dan kerja tim saja. Lakukan di luar jam sibuk atau deadline.
Usahakan berbaur dengan karyawan lain saat jam istirahat. Ketahui karakter orang-orang di kantor baru Anda, plus kebiasaan-kebiasaan yang bisa dan tidak bisa dilakukan di kantor.
Jangan terlalu sok tahu dan melakukan sesuatu seenaknya.
Jika Anda merasa ada sesuatu yang salah dan Anda merasa perlu melakukan pembenahan, lakukanlah perlahan. Harapannya, rekan kerja akan menyambut positif perubahan yang terjadi.
Menyaring Info
Anda juga bisa mencari informasi mengenai budaya tempat kerja sebelum bekerja di sana. Caranya, mencari trade record perusahaan tersebut dari media atau teman yang sebelumnya bekerja di sana. Hal tersebut sah-sah saja dilakukan. Namun Cherry mengingatkan agar Anda jangan menelan mentah-mentah. "Kalau informasi dari luar itu, kan, simpang siur dan ada kemungkinan kita akan mendapatkan informasi yang salah."
Informasi yang didapat dari mantan karyawan yang pernah punya kekecewaan dengan perusahaan tersebut tentu akan berbeda dengan cerita dari mantan karyawan yang dulu merasa nyaman bekerja di perusahaan. Intinya, apakah semua informasi itu akan memengaruhi pendapat dan kinerja Anda saat bekerja nanti? Jadi, alangkah baiknya jika informasi itu kita lengkapi dengan pengamatan sendiri.
Budaya Gosip?
Di setiap tempat, pasti ada aja sekelompok orang yang senangnya membuat isu-isu atau gosip tak sedap. Sebagai "warga" baru, ada baiknya Anda menghindar. Mungkin kita dituntut untuk mampu beradaptasi dan menerima semua hal yang ada di kantor, tapi bukan berarti kita harus larut dalam apa yang dikatakan kelompok itu. Ketika Anda mendapatkan "kabar burung" dari mulut mereka, sebisa mungkin menghormatinya tanpa memberikan komentar dan menanyakan atau mengatakannya kepada orang lain. Sehingga hubungan kita dengan setiap individu di sana bisa tetap baik dan nyaman.
Ester Sondang
KOMENTAR