Setelah masa ASI eksklusif 6 bulan berlalu, pengenalan makanan semipadat dapat dilakukan sedikit demi sedikit sampai bayi bisa beradaptasi. Saat pemberian makanan tambahan, perhatikan benar kandungan gizi masing-masing jenis bahan agar kebutuhan gizi si kecil bisa tercukupi.
Kecukupan gizi membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Protein, contohnya, yang didapat dari susu berguna sebagai "pembangkit" daya tahan tubuh. Imunisasi yang sebagian besar terdiri atas zat protein akan optimal hasilnya bila di dalam tubuh bayi ditemukan protein. Itu sebabnya, bayi dengan gizi buruk umumnya ketika mendapat imunisasi, hasilnya tidak optimal.
Selain itu, sertakan buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung vitamin C dan betakaroten seperti jeruk dan wortel. Vitamin C dan betakaroten dipercaya mampu menangkal virus dan membantu perkembangan sel-sel baru.
Tingkat kepadatan makanan pendamping ASI tentu saja harus diperhatikan agar pencernaan bayi tidak "kaget". Mulailah dari yang agar encer, semi padat, dan agak padat semisal bubur susu encer, bubur kental, dan kemudian nasi tim.
BINA HUBUNGAN BAIK DENGAN DOKTER
Kebanyakan ibu sering mengeluhkan padatnya kunjungan ke dokter di tahun pertama kehidupan bayi. Hal ini memang tak bisa dihindari mengingat di rentang waktu tersebut ada beberapa imunisasi yang harus dilakukan. Yang terpenting, optimalkan kunjungan ke dokter ini dengan melakukan hal-hal positif lainnya, seperti berdiskusi dengan dokter sambil mengamati pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual maupun emosional bayi.
Jangan lupa, pertumbuhan otak tercepat terjadi pada dua tahun pertama kehidupan anak. Jadi, binalah kerja sama dengan dokter untuk mengoptimalkan potensi anak. Dengan rajin berdiskusi, setiap keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan dapat diketahui secara cepat untuk sesegera mungkin ditangani.
Relasi yang terjalin baik tentunya membuat ibu lebih leluasa ngobrol dengan dokter tentang apa saja seputar kehidupan bayi. Baik itu cara-cara tepat meningkatkan kekebalan bayi, menangkal gangguan kesehatan, pemilihan asupan tambahan yang tepat, perlu tidaknya pemberian antibiotik dan sebagainya.
Santi Hartono.
KOMENTAR