Apakah antioksidan? Anti oksidan termasuk vitamin, mineral dan nutrisi yang dapat memperbaiki sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Banyak ahli percaya jika kerusakan berperan dalam beberapa penyakit kronis, termasuk pengerasan arteri, kanker dan artritis. Radikal bebas dapat mengganggu sistim imun. Jadi, melawan kerusakan sel dengan antioksidan dapat menjaga imun tetap kuat sehingga tubuh mampu menghalau serangan virus penyebab flu, batuk dan infeksi lain.
Dimana Mencari Antioksidan Demi Imunitas?
Cukup tambahkan konsumsi buah dan sayur dalam menu makanan untuk memperbaiki kualitas kesehatan Anda. Ada tiga vitamin antioksidan yang sangat disarankan, beta-carotene, vitamin C, dan vitamin E. Anda dapat memperolehnya dari buah dan sayur yang berwarna ungu, biru, merah, oranye dan kuning. Sebaiknya, untuk mendapatkan manfaat antioksidan lebih tinggi, makan buah atau sayuran tersebut dalam bentuk mentah atau dikukus cepat. Jangan memasaknya secara berlebih atau merebusnya.
Beta-carotene dan carotenoid, bisa didapat dari: aprikot, asparagus, bit, brokoli, belewah, wortel, jagung, paprika hijau, kangkung, mangga, lobak dan collard hijau, nektarin, peach, jeruk, labu, pink grapefruit, bayam, ubi jalar, jeruk, tomat, dan semangka.
Vitamin C, bisa didapat dari: beri-berian, brokoli, brussels sprouts, belewah, kembang kol, jeruk, melon, kale, kiwi, mangga, peach, oranye, pepaya, merah, hijau atau paprika kuning, kacang kapri, ubi jalar, stroberi, dan tomat
Vitamin E: Brokoli, wortel, lobak, mustard dan lobak hijau, mangga, kacang, pepaya, labu, paprika merah, bayam, dan biji bunga matahari
Makanan lain yang juga kaya antioksidan, diantaranya:
· Prune
· Apel
· Kismis
· Semua jenis beri
· Plum
· Anggur merah
· Alfalfa sprouts
· Bawang putih
· Terong
· Kedelai
Vitamin bukan satu-satunya antioksidan dalam makanan, beberapa antioksidan lain seperti:
Zinc: dapat ditemukan dalam tiram, daging merah, unggas, kacang-kacangan, kacang, makanan laut, biji-bijian, sereal, dan produk susu
Selenium:dapat ditemukan dalam kacang Brazil, tuna, daging sapi, unggas, dan roti yang difortifikasi selenium, dan produk gandum
Berapa Banyak yang Dibutuhkan?
Demi fungsi imun dan kesehatan yang optimal Anda sebaiknya mengonsumsi makanan sesuai rekomendasi vitamin dan mineral. Cukupi jumlah vitamin maupun nutrisi yang dibutuhkan untuk tetap sehat.
Berikut beberapa rekomendasi antioksidan:
Zinc: 11 miligram untuk pria, 8 miligram untuk wanita. Jika Anda seorang vegetarian penuh, Anda mungkin membutuhkan 50 % zinc tambahan karena tubuh menyerap zinc lebih sedikit jika menu lebih banyak makanan nabati.
Selenium: 55 micrograms untuk pria maupun wanita.
Beta-carotene: Tidak ada takaran baku konsumsi beta-carotene. Namun the Institute of Medicine menyarankan konsumsi 3 hingga 6 miligram beta-carotene per hari untuk menurunkan risiko penyakit kronis.
Vitamin C: 90 miligram untuk pria, 75 miligram untuk wanita. Bagi perokok sebaiknya menambah ekstra 125 miligram vitamin C untuk pria dan 110 miligram untuk wanita.
Vitamin E: 15 miligram untuk pria dan wanita
Bagaimana Makanan Meningkatkan Imunitas?
Makanan mengandung nutrisi yang berbeda-beda namun dapat bekerja sama meningkatkan kesehatan. Sebagai contoh, para peneliti yang telah menguak misteri buah-buahan dan sayuran dan antioksidan kompleks menemukan manfaat dari:
Quercetin: bahan kimia nabati (fitokimia) ditemukan dalam apel, bawang, teh, anggur merah, dan makanan lainnya. Bahan ini mampu melawan peradangan dan membantu mengurangi alergi.
Luteolin: flavonoid yang ditemukan dalam seledri dan paprika hijau. Juga mampu melawan peradangan, dan dapat melindungi dari peradangan otak pada penderita Alzheimer.
Katekin: sejenis flavonoid yang ditemukan dalam teh. Katekin dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan penyakit Alzheimer.
Jika Anda tak mendapatkan antioksidan yang cukup dari produk segar, beberapa ahli merekomendasikan mengambil multivitamin yang mengandung mineral. Tapi berhati-hati tentang konsumsi suplemen. Takaran sedang adalah kuncinya. Vitamin A dan E, misalnya, sebenarnya telah dicadangkan dalam tubuh dan hilang secara perlahan. Mengonsumsi suplemen vitamin tersbeut terlalu banyak, dapat menjadi racun bagi tubuh.
Laili / dari berbagai sumber
KOMENTAR