1. Istilah medis mengompol, enuresis, mengacu pada ketidaknomarlan porsi berkemih dibanding saluran kemih.Enuresis primer dimaksudkan ada anak yang tak pernah berhenti mengompol. Sedangkan enuresis sekunder diistilahkan pada anak yang sudah mulai dapat menahan berkemih akan tetapi mengompol pada saat di tempat tidur. Mengompol terkadang mengacu pada "enuresis nokturnal" atau "mengompol malam hari". Beberapa orang juga lebih mengenal "mengompol saat tidur malam", walaupun beberapa anak juga mengompol pada saat tidur siang.
2. Lima belas persen anak berusia 5 tahun atau sekitar 3 hingga 4 tahunan kerap mengompol di malam hari. Sedangkan delapan puluh lima persen anak-anak yang lebih tua, mengompol tanpa ada perawatan. Dan, hanya sekitar dua hingga lima persen anak remaja tetap mengompol saat tidur. Mengompol pada anak laki-laki lebih besar dibanding anak perempuan dengan rasio 4 : 1.
3. Mengompol bukanlah masalah psikologi maupun emosional, begitu pula bukan menandakan gangguan fungsional keluarga. Ini adalah masalah tidur terlalu lelap sehingga mempengaruhi fungsi pembuangan.
4. Genetika mengompol mirip dengan obesitas. Jika kedua orang tua memiliki riwayat mengompol, anak memiliki tujuh puluh persen peluang mengompol. Jika hanya satu orang tua yang mengompol, anak memiliki sekitar empat puluh persen peluang meniru orang tuanya.
5. Akan sangat membantu jika sejak awal Anda berusaha mengetahui bagaimana anak kerap sulit mengendalikan berkemih. Pada masa awal bayi, pengosongan kandung kemih banyak dipengaruhi oleh refleks. Ketika kandung kemih hampir mencapai penuh, otot-otot meregang ke satu titik tertentu. Gerakan otot ini secara otomatis meremas dan mengosongkan kandung kemih.
Kadang ketika anak menginjak 18 bulan atau 2,5 tahun, mereka memiliki kesadaran mengenali kandung kemih yang penuh. Satu angkah menuju kontrol penuh berkemih. Lama kelamaan, anak yang semakin sadar dapat mengontrol berkemih pun mulai belajar menahan kemihnya. Dampak dari kemampuan menahan kemih ini, meningkatkan kemampuan peregangan otot kemih dan kapasitas kandung kemih.
Ketika anak sudah secara sadar penuh dapat menahan refleks berkemihnya, Ia akan dapat menahan kemih selama siang hari atau beraktivitas. Sedangkan kontrol di malam hari anak juga dapat menahan pengosongan kandung kemih selama tidur.
6. Apakah ini masalah komunikasi? Apakah kandung kemih dan otak saling terkomunikasi selama anak tidur ?
Anak benar-benar mengompol karena sinyal kandung kemihnya. Keterlambatan kemampuan kontrol kandung kemih dapat terjadi karena keterlambatan kesadaran kandung kemih, kandung kemih kecil, atau refleks pengosongan kandung kemih yang menguat seiring perkembangannya.
Komponen-komponen kematangan kandung kemih terjadi di usia berbeda pada anak berbeda. Mengompol hanyalah sebuah gangguan perkembangan penguasaan keterampilan tubuh. Ini layaknya gangguan lambat berjalan, lambat bicara, juga ada lambat tidak mengompol.
7. Apakah mengompol masalah tidur ? Sebuah pandangan soal mengompol perlu dicatat para orang tua "Anak yang tidur terlalu lelap, tidak mengetahui dirinya mengompol". Tidur lelap seringkali tidak dapat waspada terhadap sensasi berkemih pada malam hari. Sebaiknya biasakan anak mengelola berkemih di malam hari. Sebagai tambahan, pengompol saat tidur dipengaruhi pula kontrol hormonal yang berbeda pada beberapa anak.
8. Beberapa anak yang suka mengompol mungkin menderita ADH (anti-diuretic hormone), hormon ini yang dilepaskan ginjal selama tidur dan mengonsentrasikan pada urin pada kandung kemih. Jika ginjal tak banyak memproduksinya, kandung kemih tidak akan terlalu penuh.
9. Penuhnya kandung kemih, secara normal bekerja seperti supply dan demand. Kandung kemih yang terisi di malam hari seharusnya tak melebihi kebutuhan untuk pengosongan di esok pagi. Anak yang mengompol mungkin memiliki ginjal yang mengisi kandung kemih terlalu banyak sehingga melebihi kebutuhan berkemih. Akan tetapi karena mereka tidur begitu nyenyak, mereka tidak mengatur kandung kemih yang terlalu penuh.
10. Beberapa anak memiliki kandung kemih yang lebih kecil sehingga mudah kepenuhan.
Laili / dari berbagai sumber
KOMENTAR