Ya, baik pehobi kucing ras ataupun domestik ada. Enggak ada diskriminasi. Malah kadang-kadang kami menempatkan kucing domestik lebih mulia ketimbang kucing ras. Makanan bisa dapat harga lebih murah. Kadang untuk beberapa obat kami gratiskan.
Kenapa suka kucing?
Kucing itu binatang benar-benar bisa hidup dengan manusia. Beda dengan anjing. Anjing enggak bisa hidup 24 jam di dalam satu ruangan untuk berbulan-bulan? Dia harus keluar untuk pup, karena dia enggak bisa pup di pasir. Kalau enggak punya akses ke luar dia akan mengotori ruang. Kalau kucing dia akan cari pasir, dia hanya butuh satu kotak. Kalau selesai dia akan jilat anusnya setelah itu dia akan naik lagi ke kasur, bisa main lagi sama kita.
Yang kedua lucu, kucing itu selalu jadi yang pertama bangunin kita pagi-pagi. Kucing itu seperti punya ikatan batin dengan pemiliknya. Kucing itu pintar tapi egois, kalau anjing itu penurut tapi bodoh. He he..
Sepintar apa sih?
Kucing saya tuh kalau saya bawa spet buat ngasih obat, baru saya sodorkan mereka langsung lari. Kalau saya sembunyikan mereka turun, saya tunjukin mereka lari lagi. Artinya mereka mengerti kalau mereka mau dikasih obat.
Kucing teman saya lain lagi. Kalau mau dikasih obat, bukannya lari, tapi pura-pura makan saja. Artinya dia tahu kebiasaan kita. Kucing juga pintar, tahu tempat pup. Kucing yang sopan, enggak akan pup sebelum dapat tempat. Tingkahnya juga lucu. Jadi enggak ada alasan untuk tidak menyayangi kucing, kecuali trauma. Kucing juga loyal terhadap tempat, tapi tidak loyal pada tuannya. Makanya kalau pindah, biasanya ia akan stres.
Sejak kapan mulai suka kucing?
Waktu kecil saya mendapat kucing dari om. Kucing domestik itu saya kasih nama Joko dan Beti. Entah kenapa Joko mati, tinggallah si Beti. Beti nurut sekali. Ke mana saya pergi, Beti ikut. Saya panggil dia pasti datang. Figur Beti itu selalu membawa kerinduan sampai sekarang.
Menjelang remaja, saya coba pelihara kucing lagi. Tapi karena ketidaktahuan saya, dia hanya di dalam rumah tanpa saya kasih pasir. Dia mungkin bingung mau pup di mana, akhirnya pup di kain Bapak. Waktu mau salat kepala Bapak kena pup. Marahlah Bapak dan kucing saya dibuang entah ke mana. Saya langsung mengancam, begitu punya rumah sendiri saya mau memelihara kucing sebanyak-banyaknya. Ha ha ha..
Istri dan anak-anak suka kucing juga dong?
Iya, padahal awalnya enggak.
SITA DEWI
KOMENTAR