Bila Anda ragu untuk memberi respons atau tidak, ingatlah bahwa anak perlu belajar bagaimana mengalami perasaan frustrasi dan kekecewaan. Jadi, cara terbaik untuk membantunya adalah dengan tidak ikut campur. Beri ia kesempatan untuk mengatasi perasaan tidak nyamannya sendiri, dan bagaimana mengembalikan kontrol diri setelah lepas kendali.
Sekali dia belajar, dia akan siap untuk pelajaran berikutnya. Pada akhirnya, dengan tidak bereaksi, anak akan melihat bahwa tantrum-nya itu tak berpengaruh apa-apa pada orang tua. Atau paling tidak, ia melihat efeknya terhadap kita sangatlah kecil. Dengan demikian sedikit kemungkinan anak akan mengulang amukannya di lain waktu.
Segera sesudah itu anak dapat memulai proses pemulihan dan belajar menenangkan diri sendiri. Begitu tantrum-nya sudah lewat ia akan kembali bersahabat. Ini mengisyaratkan bahwa semakin cepat anak mengendalikan kontrol dirinya, semakin cepat pula dia mau berbaikan kembali dengan kita.
LIMA CARA AGAR ORANG TUA TETAP TENANG
1. Lakukan kegiatan
Meski mungkin kita bingung menghadapi kemarahan anak, tetaplah bersikap seolah tak peduli dan lakukan aktivitas sehari-hari. Fokuskan pada tugas-tugas yang konkret, semisal mencuci piring, menyiram tanaman, atau membereskan kamar. Hal ini dapat membantu kita untuk mengalihkan pikiran dari anak yang tantrum.
2. Berhitung
Menghadapi amukan anak yang tidak terkendali, sangat mungkin membuat kita menjadi kesal. Agar tidak berlanjut menjadi amarah, maka ambil napas dalam-dalam kemudian hitunglah satu sampai sepuluh. Berhitung akan membantu kita menenangkan diri.
3. Tidak menggunakan fisik
Bila hampir kelepasan memberi pukulan, maka ingatlah bahwa cara terbaik menyelesaikan konflik adalah dengan bicara dan kompromi setelah anak dan orang tua sudah sama-sama tenang.
4. Pindah ke tempat lain
Ciptakan jarak dengan anak yang sedang mengamuk. Untuk anak yang masih kecil bisa dengan membawanya ke ruang lain yang aman, kemudian tinggalkan. Untuk anak yang lebih besar bisa dengan memintanya pergi keluar dari ruangan, tapi bila ia menolak maka orang tua yang sebaiknya pergi.
5. Ingat bahwa tantrum adalah suatu sinyal yang baik
Tantrum merupakan suatu reaksi normal terhadap frustrasi, bukan suatu tanda ketidakpatuhan. Tantrum juga mengisyaratkan bahwa kita sebenarnya sudah berlaku benar dengan membuat batasan-batasan, sehingga anak merasa cukup aman mengekspresikan dirinya secara jujur pada kita.
Dedeh
KOMENTAR