Substansi humor juga perlu diperhatikan agar tujuan meningkatkan kemesraan bisa tercapai. Jangan malah membuat runyam dengan melontarkan humor yang dapat menyinggung perasaan, umpamanya humor yang dianggap meledek kekurangan fisik pasangan. "Hati-hati, karena perilaku verbal maupun non-verbal bisa bersifat multiinterpretatif. Mungkin maksudnya melucu, tapi justru membuat marah suami atau istri," kata Monty.
Tapi pada dasarnya Monty setuju suasana tawa dan canda harus selalu dibangun dalam kehidupan suami istri. "Tak perlu ragu atau sungkan berhumor dengan pasangan. Karena dengan tertawa, kita bisa meningkatkan kebahagiaan dalam kehidupan perkawinan kita."
HUMOR TAK PERLU MENUNGGU HARTA
Monty membantah, humor bisa terasa enak diucapkan bila perkawinan adem ayem tanpa direpoti masalah finansial. "Justru humor diucapkan agar perkawinan terasa segar. Tidak selalu stres dengan muka ditekuk melulu. Dan siapa bilang kita bisa berhumor kalau kita tak pernah dipusingkan masalah finansial?"
Monty lalu mengutip isi film "Life is Beautiful" yang mengantar sutradara dan pemeran utamanya, Roberto Begnini meraih Oscar di tahun 1998. "Film ini merupakan film serius yang amat edukatif dan berisi bagaimana humor mampu membuat hidup menjadi demikian indah sekalipun dalam tekanan. Dalam film ini, Begnini sebagai pemeran utama berhasil melukiskan betapa indahnya si kepala keluarga, ayah, menyajikan humor pada keluarganya dalam kancah kehidupan yang amat serius; tidak berlebihan, sangat layak bagi keluarganya, dan yang lebih penting adalah memberi makna hidup bagi keluarganya."
Jadi, tak perlu menunggu lepas dari masalah untuk membuat suami-istri bisa tertawa bersama.
Santi
Atlet New Balance Triyaningsih Berhasil Taklukan Kompetisi TCS New York City Marathon 2024
KOMENTAR