3. SULIT EREKSI
Banyak pria peselingkuh tak mampu berhubungan dengan istrinya karena sulit ereksi. Hal yang sama tidak terjadi saat berhubungan dengan kekasih gelapnya. Penyebabnya, apa lagi kalau bukan adanya hambatan psikologis berupa perasaan berdosa terhadap suami/istri dan kecemasan yang muncul kala berhubungan. Mungkin juga karena faktor kejenuhan akibat tidak adanya variasi dalam hubungan suami-istri.
4. UMUR PENDEK
Depresi akibat selingkuh juga bisa menyebabkan kekebalan tubuh menurun drastis. Kalau sudah begini, penyakit apa pun akan menyerang dengan begitu mudah. Terlebih bila kondisi rumah tangganya sudah seperti telur di ujung tanduk. Tak heran kalau tekanan darah peselingkuh umumnya lebih tinggi ketimbang mereka yang setia dengan kehidupan keluarga harmonis. Hantaman bertubi-tubi secara fisik dan psikis ini mau tidak mau membuat umur peselingkuh relatif lebih pendek ketimbang mereka yang kehidupan rumah tangganya adem ayem.
Sedangkan pasangan nikah si peselingkuh pun terpaksa menelan pil pil pahit. Ketidakbahagiaan menghadapi ulah si peselingkuh membuatnya jadi lebih cepat tua. Ini karena hidup yang penuh ketidaknyamanan membuat sel-sel tubuhnya tidak sehat. Akibatnya, kulit cepat keriput, rambut beruban, dan fungsi-fungsi tubuh mengalami penurunan.
5. TERTULAR PMS (PENYAKIT MENULAR SEKSUAL)
Para peselingkuh juga amat berisiko tertular PMS. Pun jika si pria mengenakan kondom saat berhubungan intim. Pasalnya, daya proteksi kondom diperkirakan hanya sekitar 70% dalam mencegah penularan HIV/AIDS maupun penyakit-penyakit menular seksual lainnya.
KENALI PENYEBAB & CARA MENGATASI
Boyke yang banyak berpraktik di Klinik Pasutri, Jakarta Selatan ini berpendapat, apa pun alasannya dan dalam kondisi apa pun, perselingkuhan merupakan pengkhianatan terhadap kesucian perkawinan. Itulah sebabnya, pasangan hendaknya jangan pernah berniat coba-coba yang akhirnya menjerumuskannya ke dalam kenikmatan semu perselingkuhan.
Penting disadari, penyebab perselingkuhan, sekitar 70-75% adalah gagalnya suami-istri menjalin komunikasi intim dan intensif di antara mereka. Sementara, hanya sekitar 20-30 % sisanya yang disebabkan oleh urusan seksual. Yang dimaksud dengan komunikasi intim di sini antara lain keterbukaan di antara berdua. Disamping sikap tidak menghakimi pasangan saat berbuat salah, kesediaan bertoleransi, mengakui dan menerima kelebihan serta kekurangan pasangan.
Tentu saja urusan seksual pun hendaknya tetap mendapat perhatian khusus. Kala perasaan jenuh muncul, sempatkan berbulan madu kedua, ketiga, dan seterusnya dalam suasana romantis tanpa kehadiran anak. Dalam suasana yang mendukung seperti itu, cobalah variasi gaya dan teknik baru. Jadi, tak perlu berselingkuh sebagai solusinya. Kecuali jika Anda benar-benar ingin mati muda.
Saeful
KOMENTAR