Mirip doggy style, posisi ini pun menuntut penis ukuran cukup panjang. "Kerugian"nya, gerakan relatif terhambat dan penetrasi dangkal/menggantung, hingga kerap membuat pasangan penasaran. Sangat dianjurkan bila suami-istri tengah lelah namun tak ingin melewatkan kebersamaan. Lewat posisi ini, pasangan tak dikondisikan mencapai puncak kepuasan segera, hingga mereka bisa berlama-lama beraktivitas seksual. Untuk menahan berat agar tetap dalam posisi semula, tumpukan bantal bisa dimanfaatkan mengganjal tubuh.
TAK PERLU RISAUKAN UKURAN
Kendati dalam posisi tertentu menuntut ukuran penis, namun tak perlu dirisaukan. Toh, masih ada posisi lain yang bisa digunakan. Lagi pula, soal kepuasan dan memuaskan pasangan bukan ukuran panjang-pendek yang menentukan, melainkan tekniknyalah yang pegang peranan.
Obat-obatan yang diiklankan bisa memperpanjang penis, tegas Ferryal, jelas bohong besar. Soalnya, penis, secara ilmiah,memang bisa diperpanjang atau diperbesar bila yang bersangkutan belum melewati fase pubertas, yakni 17-19 tahun. Jadi, "bila sudah lewat usia pubertas, lebih baik lupakan saja keinginan semacam itu." Lain hal bila usia belum sampai pubertas, angka keberhasilannya mencapai 70 persen atau lebih.
Jadi, Bu-Pak, obat-obatan yang diiklankan itu sama sekali tak berpengaruh pada ukuran baku penis. "Paling cuma meningkatkan kebugaran tubuh." Begitu pula cara vakum atau disedot, risikonya relatif membahayakan, terutama kerusakan pada pembuluh-pembuluh darah halus yang membentuk penis.
Yang terbaik, anjur Ferryal, bekali diri dengan pengetahuan teknik seksual dan anatomi diri sendiri maupun pasangan. Kemudian, nikmati kebersamaan sebagai pasangan suami-istri, salah satunya dengan bereksperimen; mana yang paling cocok dan memberi kenikmatan maksimal buat berdua. Komunikasikan posisi mana yang dirasa paling menyenangkan. Tapi, jangan pernah ada paksaan apapun atau dari siapapun dalam menentukan posisi-posisi tadi, ya, Bu-Pak.
CERMATI BILA TIMBUL RASA SAKIT
Perlu diketahui, tak ada teknik atau posisi apapun yang menimbulkan rasa sakit. Bila dilakukan dengan wajar, pada dasarnya hubungan seksual malah memberi kenikmatan bagi kedua belah pihak. Jadi, ujar Ferryal, "bila sampai sakit, berarti ada sesuatu yang enggak bener dan perlu dicermati lebih jauh."
Bisa jadi, pelumasan vagina kurang akibat minim pemanasan atau malah pemaksaan, penolakan istri, maupun vaginitas yang termasuk kelainan seks atau gangguan psikis. Bisa pula yang bersangkutan tergolong penyakitan, semisal pengidap rematik atau ngilu-ngilu sendi yang bisa mengganggu hubungan suami-istri. Begitu juga keluhan seperti sakit otot atau tulang belakang lemah karena pernah mengalami kecelakaan yang memerlukan posisi khusus untuk menghindari timbul cidera lebih parah.
Selain itu, rasa sakit saat berhubungan juga bisa akibat frigiditas (impotensi pada wanita). Bila ini yang terjadi, vagina akan menyempit sedemikian rupa hingga menimbulkan rasa sakit pada kedua belah pihak. Kontraksi begitu kencang dan tak terkontrol, hingga penis yang terlanjur masuk akan terjepit. Sedangkan bila masih di luar, tak mungkin penetrasi karena vagina tertutup begitu rapat dan tak bisa ditembus.
Frigiditas bisa karena psikis maupun fisik. Yang fisik, biasanya karena ada gangguan di otot, jaringan-jaringan ikat, atau gangguan sekitar sel-sel alat kelamin, dibarengi penyebab psikis. Bila akibat gangguan psikis biasanya lebih mudah dideteksi. Pada masa pacaran, misal, yang bersangkutan sudah memperlihatkan reaksi penolakan berlebihan saat dipeluk, diraba, bahkan tersenggol saja. Umumnya karena trauma perkosaan atau pelecehan seksual dan membutuhkan support maupun terapi dari psikiater. Sama seperti impotensi pria, frigiditas bisa disembuhkan meski butuh waktu dan kesabaran luar biasa.
POSISI YANG BIKIN HAMIL
KOMENTAR