Website tongsis.net yang dibuat oleh Babab Dito diakuinya memang hingga kini masih terus dikembangkan agar bisa membuat pelanggan merasa nyaman dengan layanan online yang disediakannya.
Selama ini saya jual lewat online di tongsis.net, bisa juga lewat Whatsapp dan Line. Atau bisa juga lewat reseller yang sudah ada di sejumlah kota," jelasnya.
Ingin makin serius menggarap bisnisnya, Babab Dito pun menawarkan bisnis ini kepada para reseller di berbagai kota. "Bisnis ini masih terus dikembangkan . Tapi reseller-nya sudah ada di Jakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar, dan menyusul Yogyakarta, Semarang, Balikpapan, bahkan Malaysia dan Australia. Reseller juga dibekali pelatihan, jadi kegiatan purna jualnya juga bisa maksimal," jelasnya.
Rencana besar Babab Dito yang lain di bulan Desember ini adalah membuat produksi Tongsis di Indonesia dengan menggunakan semua bahan material yang diproduksi dari dalam negeri. "Permintaan dari negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, Filipina juga sudah masuk ke kami sejak Juni kemarin. Saya tidak mau tanggung-tanggung dengan merek Tongsis, maka produksi ini seutuhnya harus dari Indonesia biar label dan produksinya semua di sini," harapnya.
Biar Makin Eksis
Sementara itu, ibu dua anak yang bekerja di salah satu perusahaan swasta, Dorin (34), mengaku memiliki Tongsis sebagai pelengkap gadget yang dianggapnya penting. Dorin baru mendengar Tongsis sekitar dua bulan yang lalu ketika melihat seseorang menggunakannya saat weekend makan bersama keluarga di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta.
"Dua bulan yang lalu saya lihat ada yang pakai alat itu dan akhirnya saya cari tahu di mana belinya, kemudian teman kasih info, itu namanya Tongsis. Akhirnya beli, deh, lewat internet. Biasanya saya bawa setiap pergi bersama teman atau saat liburan bersama keluarga," ucapnya lagi.
Dorin pun mempopulerkan Tongsis ini ke beberapa keluarga dan temannya sehingga akhirnya banyak yang menitip untuk dibelikan Tongsis lewat online. "Alat ini memang membantu banget, jadi enggak perlu merepotkan orang lain tiap mau difoto. Pakai Tongsis, semua bisa beres. Gampang, deh," sahutnya.
Senada dengan Dorin, Deska bercerita, Tongsis memang menjadi alat yang sangat membantunya. "Enggak terlalu ribet, tongkatnya bisa dipanjang-pendekkan, bisa dibawa kapan saja, apalagi untuk yang suka foto sendiri dan narsis, ha ha ha...," ujar perempuan yang bekerja di media ini.
Menurut Deska, kini variasi Tongsis pun sudah semakin banyak. Ia pun memilih Tongsis yang memiliki aplikasi bluetooth, sehingga tak perlu lama menunggu timer. "Pokoknya, alat ini canggih dan sangat membantu, karena enggak perlu merepotkan orang lain," tegasnya yang selalu membawa tongsisnya ke mana pun ia pergi.
Tongkat Narsis
Alat ini semakin diburu oleh masyarakat, karena dapat membantu para pencinta foto untuk dapat mengabadikan foto pribadi dengan gadget kesayangannya, meski tanpa bantuan orang lain. Namanya Tongkat Narsis atau Quik Pod, berupa monopod yang digabungkan dengan tripod mobile. Ternyata, istilah ini di Indonesia rupanya pertama kali populer dikalangan komunitas foto iPhonesia dan akhirnya menyebar ke seluruh pengguna media sosial.
Popularitas tongkat ajaib ini memang semakin meroket, karena memang sangat fleksibel. Bisa dipanjang-pendekkan sesuai kebutuhan. Alat ini juga sangat mudah dibawa dan digunakan oleh siapa pun. Bahkan Ani Yudhoyono sempat memamerkan diri menggunakan Tongsis saat komunitas iPhonesia berkunjung ke Istana Negara.
Harga untuk Tongsis bervariasi, mulai Rp130 ribu ke atas dan bisa didapatkan secara online atau di beberapa toko aksesori kamera. Bahkan kini Tongsis juga menjadi salah satu alat yang wajib dibawa saat hendak pergi berlibur agar tak ketinggalan untuk bisa berfoto sendiri.
KOMENTAR