"Zat-zat ini, kan, ditemukan dari kebiasaan rakyat di daerah-daerah setempat. Misalnya ginseng yang asal Korea. Dulu orang-orang tua di sana, karena setiap hari minum ginseng, bisa tahan hidup lebih lama, daya tahan tubuhnya juga lebih kuat terhadap penyakit," tutur Ferryal. Nah, hal ini lantas dihubung-hubungkan dengan kemampuan seksual. Dibuatlah semacam ekstrak obat-obatan multivitamin plus tambahan zat-zat tersebut, lalu diproklamasikan sebagai obat kuat.
Padahal, sambung lulusan Institute for Advanced Study of Human Sexuality, San Fransisco ini, "Tak ada kaitan secara langsung dengan kemampuan seksual. Kalau secara tak langsung, mungkin saja ada. Orang yang hidupnya sehat, badannya sehat, kehidupan seksualnya juga pasti sehat. Wajar-wajar saja, kan?"
SUGESTI
Tak beda jauh dengan anggapan bahwa bagian tertentu (terutama yang berhubungan dengan alat vital) dari hewan, diyakini dapat menambah keperkasaan pria. Kata Ferryal, orang beranggapan, kuda adalah hewan kuat, hebat, berpenis besar, dan jika berhubungan intim bisa tahan lama. "Timbulah anggapan, kalau memakan ramuan dari penis kuda, dirinya juga akan mempunyai kekuatan yang sama seperti si kuda."
Suka atau tak suka, itulah pikiran awam pada umumnya. "Tapi secara kebenaran ilmunya, sebenarnya tidak demikian. Sebab, di dalam penis kuda tak ada apa-apa kecuali otot-otot," tutur Ferryal. Bahwa di dalam kelenjar-kelenjar kelamin semisal testis ada hormon-hormon yang cukup banyak, memang benar. "Tapi itu pun belum tentu sesuai untuk manusia bila dikonsumsi dan belum tentu akan bisa meningkatkan kemampuan seksualnya."
Sementara soal daging kambing, menurut Medical Director pada Klinik Retna Jakarta ini, mungkin sedikit bisa menambah keperkasaan. "Pada daging kambing, ada zat yang mengandung kemampuan untuk melebarkan pembuluh darah, kendati pelebarannya terjadi di seluruh tubuh, bukan cuma di organ kelamin." Nah, pelebaran pembuluh darah ini secara langsung pun tak berperan banyak untuk kepentingan seks.
KOMENTAR