"Rencananya akan dilaksanakan di rumah orangtua AQJ di Pondok Indah. Memang penyidik yang berinisiatif karena untuk segera diambil keterangan dan kasus tak berlarut-larut," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Rabu (25/9).
Sebagaimana diungkapkan, AQJ hari ini telah dinyatakan bisa berobat jalan oleh dokter RSPI. Materi yang akan ditanyakan seputar mengapa Dul bisa mengemudikan mobil di hari kejadian, mengapa Dul memacu kendaraan hingga batas kecepatan dan terjadilah kecelakaan, sejak kapan Dul belajar mengemudi mobil, apakah Dul biasa mengemudikan kendaraan seorang diri atau diperkenankan mengemudi sendiri saat kejadian, bagaimana sehari-hari Dul apakah selalu didampingi supir atau yang lain, dan bagaimana Dul bisa kehilangan kendali sehingga kendaraannya melintas keluar jalur hingga menabrak Daihatsu GranMax.
"Untuk Noval juga akan dimintakan keterangan yang kurang lebih sama," tandas Rikwanto.
Saat ini Noval sedang menjalani pemulihan pasca patah kaki di kedua belah kakinya akibat kecelakaan. "NV ini badannya memar-memar namun sudah sembuh. Dia memang patah kaki dan sudah dilakukan operasi tapi belum sembuh benar karena masih harus berobat jalan dan sering kejang kakinya," tukas Rikwanto menjelaaskan kembali kondisi Noval.
Disinggung soal chip mobil Dul yang dikirim ke Jepang, saat ini penyidik masih menunggu hasil analisa perusahaan pemroduksi mobil tersebut. Kendati demikian, penyidikan terus berjalan dengan berlandaskan analisa yang lain seperti olah TKP dan analisa para ahli.
"Akan dilihat pada titik tertentu AQJ hilang kendali sehingga mobil berbelok dan melintas pembatas, kerusakan yg ditimbulkan, dan sebagainya. Semua, ahli yang akan menyimpulkan. Namun sementara belum bisa disimpulkan, mudah-mudahan tidak perlu menunggu dari Jepang. Mudah-mudahan dalam bulan ini," tukas Rikwanto saat ditemui tabloidnova.com.
Masih menurut Rikwanto, pasca kejadian kecelakaan di tol Jagorawi yang melibatkan anak di bawah umur ini, polisi khususnya Polda Metro Jaya mengintensifkan penegakan hukum lalu lintas. "Khusus pada pelajar yang tidak memiliki SIM. Kita juga melibatkan petugas, sekolah dan orangtua dalam pengawasan agar tidak membiarkan anak pakai kendaraan sendiri. Razia juga diintensifkan di lapangan agar tdk membahayakan orang lain," tandas Rikwanto.
Laili/Tabloidnova.com
KOMENTAR