Bukit Pahlawan
Sejak mengajukan surat pengunduran diri pada 26 April dan dinyatakan kritis akibat kanker paru-paru pada 1 April lalu, Endang memang jadi sorotan media. Sahabat, kerabat, dan pejabat negara bergantian mengunjungi Endang yang dirawat di ICU Graha Kencana lantai 7.
Dua jam setelah pengumuman resmi itu, jenazah diberangkatkan ke rumah duka di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur. Kediaman pribadi Endang yang rimbun dengan berbagai tanaman ini sontak dipenuhi para pelayat. Esoknya, Kamis (3/5), jenazah Endang disemayamkan di Kementrian Kesehatan sebelum akhirnya diberangkatkan ke peristirahatan terakhirnya di Kompleks Pemakaman San Diego Hills, Karawang, Jabar.
Di atas "bukit" tempat para pahlawan yang memiliki jasa besar bagi negara, Endang beristirahat dalam keabadiannya...
"Kita Tidak Tahu Umur Sampai Kapan"
Malam nyaris larut ketika Endang keluar dari RS Dr Oen Solo (Jateng). Senin (26/9) tahun lalu, ia menjenguk korban ledakan bom Gereja Kepunton. Saat itu, berita tentang Endang mengidap kanker paru sudah menyebar. Meski begitu, Endang masih terlihat cantik dan segar.
"Saya termasuk beruntung, kanker saya masih stadium IV. Baru gejalanya yang tampak. Saya baru merasa sakit saat diobati, saat kemo (kemoterapi). Biasanya begitu. Hampir sebulan sekali saya kemo. Tapi nano-kemo, ya," terangnya kala itu.
Ia juga sempat berbagi pengalaman untuk menguatkan diri. "Pertama, diterima saja. Tuhan memberi macam-macam anugerah, kita harus berterima kasih. Tetapi ketika diberi penyakit, jangan komplain. Kedua, kita tidak tahu umur akan sampai kapan. Jadi harus menggunakannya semaksimal mungkin untuk mempererat hubungan dengan keluarga dan berbuat yang terbaik bagi orang lain."
Sebuah nasihat yang benar-benar dilakukannya hingga akhir hayatnya.
Setahun lalu, tepatnya di bulan September, NOVA pernah meminta Endang memberikan resep favorit keluarganya. Meski tak bisa dan tidak mau masak, Endang mengaku beruntung memiliki pembantu rumah tangga bernama Tati. Tati yang sudah bekerja bersamanya selama kurang lebih 20 tahun, sangat jago memasak. Mulai dari masakan Jawa, Manado (daerah asal sang suami), atau masakan lain.
Lima menu favorit Endang adalah Sup Kepiting Asparagus, Ikan Bakar Rica Rica, Tumis Kailan Saus Tiram, Kangkung Polos Telur Puyuh, dan Ayam Woku. Kelima masakan itu kemudian dibuatkan resepnya untuk pembaca NOVA.
Lalu apa makanan yang paling disukai Endang? Ternyata sangat sederhana. "Saya sangat menyukai masakan kangkung," tuturnya ketika itu.
Tim Nova, Rini, Nove / bersambung
KOMENTAR