Di Jl. HOS Cokroaminoto 97, Yogyakarta, Firmansyah Budi Prasetyo (30), sang pemilik Cokro Tela Cake, menjual berbagai kue olahan singkong. Sarjana hukum lulusan UGM ini mengaku menjalani bisnisnya tidak secara instan. Sebelumnya, ia pernah berjualan Tela Krezz yang sukses dan akhirnya berekspansi mengolah singkong menjadi penganan yang lebih bervariasi,.
"Singkong di wilayah Jogja sangat berlimpah, apalagi belum banyak yang mengembangkan dan mengolahnya jadi makanan yang lebih modern. Jadi ini potensi bisnis yang sangat besar dan bisa menggeser imej singkong sebagai penganan ndeso," terang Firman menjelaskan ketertarikannya mengolah singkong.
Menurutnya lagi, membuat tela cake membutuhkan proses cukup panjang dan harus melalui trial error berkali-kali. Sebab referensinya dalam membuat cake berbahan singkong ketika itu masih minim.
Namun semua pengorbanannya terbayar. Saat ini Firman sudah memiliki lima gerai Cokro Tela Cake yang tersebar di Jogja. Bahkan, pandangan miring mengenai singkong sebagai makanan desa pun berhasil diubahnya. "Saat ini Cokro Tela Cake sudah menjadi salah satu oleh-oleh Jogja yang wajib dibeli. Apalagi pilihan rasanya juga sudah makin variatif. Bisa bikin orang penasaran dan ingin nyoba semuanya," kata pria yang sering meraih penghargaan sebagai enterpreuner muda.
Tela cake tersedia dalam beragam varian rasa. Moka, kacang, blueberry, cokelat, strawberry, dan keju. Belum lagi Kassava Brownies Tela yang baru-baru ini diluncurkannya sebagai produk yang sudah diwaralabakan, karena banyaknya permintaan yang ingin membuka gerai tela cake seperti Firman.
"Terbukti, bahan singkong yang ndeso ini tetap bisa diolah jadi makanan yang bernilai ekonomi tinggi, bahkan digemari. Apalagi kandungan tepung singkong juga memiliki nilai gizi cukup tinggi," jelasnya. Soal rasa, Firman juga meyakinkan, tak kalah enak dari cake yang diolah dari tepung terigu dan beras. Bahkan ia menjamin, cake-nya memiliki sensasi rasa berbeda.
Soal harga pun tela cake cukup terjangkau, meski dengan kualitas premium. Alasannya, Firman ingin makanan ciptaannya bisa dinikmati siapapun. "Harganya relatif murah, semua cake dijual mulai harga Rp 23-25 ribu. Sebelum beli, harus mencicipi dulu agar benar-benar bisa merasakan sensasi rasa singkongnya," tuturnya setengah berpromosi.
Selama 4 tahun mengembangkan Cokro Tela Cake, Firman juga memproduksi berbagai penganan lain olahan singkong, yakni nugget dan ice cream singkong. "Saya bersyukur bisnis ini berkembang pesat, apalagi kini sudah bisa memproduksi 200 sampai 1000 tela cake dengan omset sekitar Rp 10-20 juta per harinya."
Swita A Hapsari
KOMENTAR