Lealta Gift Shop Desain Kertas Sendiri
Bagi Mimi Setiadinata (43), mengemas kado sudah menjadi usaha yang mendarah daging. Sebelum memiliki Lealta Gift Shop setahun yang lalu, keluarganya sudah berjaya selama 21 tahun di bidang yang sama. "Tadinya orangtua memiliki Granawan Gift Shop di Plaza Indonesia. Karena beberapa alasan, toko dan perusahaan itu ditutup tahun 2010," papar Mimi.
Selanjutnya, Mimi memutuskan meneruskan bisnis. Terlebih, para pelanggan lama masih mencari jasanya. "Saya mulai lagi dengan modal baru. Barang yang dibuat, kami lempar ke toko-toko di Jakarta dan Bandung," kenang Mimi. Setelah modal berkembang, beberapa tahun lalu Mimi memutuskan menyewa salah satu stan di Mazee, departement store milik fX Senayan. Sebagian besar isi stan adalah hasil produksinya sendiri.
"Sejak tahun 2007 saya sudah mendesain dan mencetak kertas kado sendiri," ungkapnya.
Kepiawaiannya membuat desain kertas kado dan memproduksi kotak inilah yang membawa kepercayaan banyak pihak untuk menyuplai kemasan. Beberapa kantor, bank dan usaha rumahan kerap memesan kemasan kepada Mimi. Ditambah lagi, "Beberapa kotak bisa custom made, ditambah tulisan atau logo dengan cetakan embos," ungkap Mimi.
Selain membuat kotak dan kertas kado sendiri, "Kami juga memberikan jasa wrap." Pernak-pernik yang yang tersedia di Lealta juga terbilang lengkap. Mulai dari pita berbagai ukuran, kertas tisu, plastic wrap, bubble sheet, dan masih banyak lagi. Semuanya ditawarkan dengan harga tak mahal.
Kotak kado ukuran 3x3 cm, misalnya, dibanderol Rp 3.500 saja. Sementara kotak besar ukuran 50x50x24 cm dipatok Rp 115 ribu. Kertas kado lokal dan impor berkisar Rp 4.500 hingga Rp 20 ribu. "Untuk jasa wrap, harga mulai Rp 3 ribu sampai Rp 50 ribu," tambah Mimi.
Berawal dari kesukaan membuat handycraft, Ria Nirwana (38) membuka toko dan jasa bungkus kado yang diberi nama Bagus Bagus (BB) Wrapping House. Jasa pengemasan kado dan parsel ini telah merambah ke pusat-pusat keramaian ternama di Jakarta, Depok dan Tangerang. Mulai dari Citos, TGA Senayan City, TGA Kwitang, TGA Blok M, TGA Margo City dan Food Mart Lippo Karawaci.
Hobi membuat berbagai kartu dan memo board ini dimulai Ria sejak tahun 1988. Saat itu, Ria yang masih SMA menitipkan barang-barang produksinya ke salah satu toko buku ternama di Bandung. Setelah hampir 5 tahun, Ria nekat ikut pameran di Pasar Seni ITB (Institut Teknologi Bandung). "Hasilnya sungguh luar biasa. Barang-barang saya ludes dan pembeli membludak menanyakan di mana tokonya," tukas Ria. Mendompleng usaha mebel milik orangtuanya di Jl. Sunda, Bandung, Ria pun membuka gerai kecil-kecilan. Lulus kuliah dari Teknik Arsitektur Universitas Parahyangan Bandung, Ria memutuskan serius menekuni bisnis toko handmade dan wrapping house.
Pada 2003, Ria dan sang suami membuka BB cabang Jakarta dan Bandung. Di BB, Ria menyediakan kertas kado berdesain unik dan berkualitas. "Bahannya lebih tebal dan gambar diproduksi secara berkala."
KOMENTAR