Hutan Mangrove Bedul Aneka flora & FAUNA
Dulu, mangrove yang paling baik di Jawa terdapat di Cilacap, "Tapi sekarang predikat mangrove terbaik dipegang kawasan Bedul ini," kata Syaiful, Kepala Resort Grajagan, penjaga hutan yang termasuk kawasan Taman Nasional Alas Purwo.
Lokasi Bedul terletak sekitar 60 km kilometer di sebelah selatan jantung kota Banyuwangi. Untuk menuju ke sini, rute yang harus ditempuh dari Banyuwangi adalah menuju ke arah selatan, yaitu ke Raya Curah Jati. Kemudian, masuk menuju Bedul melewati perkampungan sejauh sekitar 10 kilometer.
Menjelang memasuki kawasan Marengan, di kiri-kanan jalan Anda akan disuguhi pemandangan lahan jeruk milik warga, serta jajaran pohon jati. Namun, kini Banyuwangi baru saja melewati musim kemarau panjang sehingga daun-daun jati mulai berguguran. Hanya batang dan ranting yang meranggas saja yang tampak.
"Keelokan alam di sini memang tidak kalah dengan lokasi alam serupa di tempat lain. Tapi yang masih jadi persoalan adalah soal akses atau transportasi. Untuk menuju ke mari, tidak ada transportasi khusus, sehingga para pendatang amat disarankan bawa kendaraan sendiri," papar Syaiful.
Dari lokasi parkiran Marengan menuju dermaga, harus melewati jalan buatan dari kayu, yang di kanan kirinya terdapat persemaian pohon mangrove yang tampak indah dan tertata rapi, siap ditanam di kawasan itu. Untuk memasuki Bedul, akan dikenai tiket Rp 7.500. Sangat murah karena harga itu sudah termasuk ongkos perahu mesin dari Marengan ke Bedul, pergi-pulang (PP).
Bedul merupakan kawasan seluas 2.285 hektar. Di dalam hutan ini, terdapat berbagai macam flora maupun fauna. Untuk tanaman, ada puluhan jenis tanaman yang tumbuh liar dan subur di dalam hutan, termasuk 26 jenis mangrove yang memiliki fungsi berbeda dari tiap jenisnya. "Magrove itu unik, antara mangrove yang tumbuh di bagian depan dan yang belakang, jenisnya berbeda," jelas Syaiful.
Mangrove, lanjut Syaiful, banyak memiliki manfaat. Tak hanya, sebagai pepohonan untuk memperkuat daratan agar tidak abrasi, juga sekaligus sebagai tempat biota laut. Bahkan, saat ini mangrove dikembangkan menjadi bahan makanan dan minuman.
Sedangkan untuk jenis hewannya, di dalam hutan Bedul dihuni ribuan satwa. Burung merak, monyet, menjangan, dan beragam burung lainnya. Bahkan, di kala musim kemarau, ribuan burung cantik Sterna begii dan Sterna herundo, bermigrasi dari Australia. "Soalnya, di Australia saat itu sedang musim dingin, sehingga burung-burung bermigrasi sementara ke pulau ini, karena iklimnya hangat," terang Syaiful.
Yang mengasyikkan lagi, ketika laut tengah surut, ribuan burung itu akan menuruni delta, mencari makanan. "Mereka baru turun pas laut surut saja, jadi bisa mencari makan. Kalau laut sedang pasang, mereka bersarang di atas pohon bakau," jelas Syaiful.
KOMENTAR