Jangan mencari arti kata klinong-klinong dalam kamus Bahasa Jawa. Anda tidak akan menemukan kata tersebut maupun jawabannya. Yang dekat dengan kata itu adalah klenengan (uyon-uyon, menabuh gamelan) atau klintong-klintong (jalan-jalan, melancong). Tetapi bila Anda rajin menyimak acara di Jogya TV, maka akan menemukan program Klinong-Klinong Campursari (KKC). Nah, yang ini adalah acara musik live yang menampilkan lagu-lagu campursari.
Acara berdurasi 1 jam ini kini dibawakan oleh Endah Saraswati Pelipurlara dan Dhimas Tejo Blangkon. "Sempat heran saat ditawari jadi host berbahasa Jawa. Padahal Bahasa Jawa krama saat ini tidak mudah bagi anak muda. Tidak semua bisa. Tapi karena saya orang Jawa, ya, enggak masalah. Pede saja. Saya jadi bangga, bisa jadi host KKC sejak 2008 sampai sekarang," terang Endah.
Sementara Tejo mengaku membawakan acara itu sejak 2006. Apa kuncinya hingga Tejo bisa bertahan lama di KKC? "Sebelum opening saya selalu menyapa, mendatangi, dan menyalami penonton. Itu membuat mereka senang. Nah, saat opening juga saya selalu menyampaikan pepatah-pepatah Jawa yang bermakna bagi masyarakat. Mulai dari busana, tata bahasa selalu saya sesuaikan dengan slogan Jogja TV, Tradisi Tiada Henti. Mungkin itu salah satu yang ikut membuat rating acara ini bertahan selalu di puncak," terangnya.
Bila memungkinkan, KKC disiarkan secara out door. Tetapi bila hujan atau atau ada halangan lain, disiarkan in door. Acara ini selalu menyedot perhatian masyarakat setempat dan sekitarnya untuk hadir. Mereka tak sekadar mendengarkan musik dan melihat goyangan penyanyinya, melainkan juga turun berjoged hingga acara berakhir.
Kendati menjadi pengampu (pembawa acara, Red.), baik Endah maupun Tejo bebas berekspresi. Seperti di salah satu episode, sebelum membuka acara, Endah menyapa penonton lewat nyanyian Caping Gunung. Tejo pun tak mau kalah, juga melantukan lagu Sewu Kutho diiringi musik grup campursari Lumayan Laras pimpinan Sarman.
Grup musik campursari milik Juragan Soto Lenthuk, Kotagede, itu, kata produser KKC, Henry, sudah tampil hingga 28 kali di KKC. "Itu salah satu grup campursari terbaik saat ini. Jadi tidak perlu saya seleksi lagi. Tapi kalau grupnya masih baru, sebelum tampil di KKC harus melalui seleksi."
Lantas, sampai kapan KKC akan ditayangkan? "Tidak bisa dipastikan. Selagi masih digemari, akan tetap ditayangkan," tegas Henry.
Program Cangkriman kini menjadi salah satu acara favorit pemirsa di Yogyakarta dan sekitarnya. Acara ini dibagi menjadi empat segmen. Yaitu, Batangan (tanya jawab), Mbasakake (kata dari Bahasa Jawa ngoko ke krama), Manca Warna (menebak seputar dunia pewayangan dan nembang), serta Trengginas (menjumlahkan angka yang harus diucapkan dengan Bahasa Jawa krama). Acara semakin menarik dengan hadirnya grup OK Prisma pimpinan Poppy dari Jogja, sebagai pengantar dan pengiring menjelang jeda iklan.
Menonton Cangkriman seringkali membuat pemirsa penasaran dan kadang merasa lebih pintar dari peserta Cangkriman itu sendiri. Jawaban peserta yang keliru kadang bikin penonton gemas atau tergelak. Terlebih bila sang pembawa acara, Angger Sukisno, menimpalinya dengan guyonan, suasana semakin meriah. Tak jarang guyonannya mampu menutup rasa malu peserta yang tidak mampu menjawab.
KOMENTAR