Menjelang Lebaran seperti sekarang ini, para pemilik rental mobil sudah bisa tertawa lebar. Maklum hampir semua armadanya ludes dipesan pelanggan. Seperti yang dialami Tami Rent Car. Sepuluh mobilnya sudah dipesan pelanggan. "Mobil terakhir baru saja dipesan hari ini," kata Tunggul Reinhard dari Tami Rent Car, Senin (8/8).
Biasanya, kata Tunggul, masuk bulan puasa pelanggan sudah mulai mem-booking. "Minggu pertama biasanya sudah habis." Kalau memang ada pelanggan yang masih mencari mobil sewa, Tunggul akan berusaha mencarikan mobil lain dari luar. Yang pasti, tiap Lebaran Tunggul selalu kehabisan stok sehingga banyak pelanggannya yang tak kebagian.
Untuk "Paket Lebaran" ini Tunggul memberlakukan aturan khusus ke calon pelanggan. Soal harga misalnya, Tunggul menaikkan uang sewa Rp 100 ribu lebih mahal ketimbang hari biasa untuk tiap-tiap armadanya per hari. "Waktu sewa minimal 7 hari," jelas Tunggul. Namun, kebanyakan penyewa memakai mobilnya sampai 10 hari.
Soal pembayaran juga superketat. Saat melakukan pemesanan, penyewa harus membayar uang muka 50 persen dan sisanya harus dilunasi seminggu sebelum berangkat. "Kami tidak mau menanggung risiko kalau dia batal."
Di luar itu, Tunggul juga selalu melakukan survei ke calon penyewa. "Mereka harus menyerahkan fotokopi KTP, KK, dan rekening listrik. Dan minimal rumah yang ditempati adalah rumah sendiri," jelas Tunggul yang tak segan untuk mencari info soal calon pelanggan ke pengurus RT. "Minimal memastikan bahwa rumah yang ditempati itu rumah sendiri. Kalau dia kontrak, tidak akan kami layani," ungkap Tunggul yang menyewakan antara lain mobil Avanza, Inova, Terios, APV, dan Livina dengan harga sewa termurah Rp 300 ribu per hari.
Meski harga sewa mobil "Paket Lebaran" lebih mahal dibanding hari biasa, menurut Tunggul, konsumen tetap akan lebih untung jika menyewa mobil dibanding naik angkutan umum. "Dengan catatan, yang mudik lebih dari empat orang. Bandingkan saja, misalnya, jika mereka pulang ke Jawa harga tiket per orang sekali jalan paling enggak Rp 250 ribu. Belum lagi biaya sewa mobil di tempat tujuan," kata pria yang sudah sejak 2004 menekuni bisnis sewa mobil ini.
Untuk penyewa yang model "lepas kunci" alias tanpa sopir, hanya berkewajiban mengisi bensin selama dipakai. "Kalau ada kerusakan, kami yang tanggung. Tapi jarang banget, sih, mobil kami rusak karena mobil kami rata-rata baru, keluaran tahun 2007 ke atas."
Kalau, toh, sampai mogok, jika memungkinkan akan diganti mobil sejenis. Namun jika tak mungkin, penyewa diminta untuk memasukkan ke bengkel dan semua biaya ditanggung Tunggul. Lain halnya jika mobil itu mengalami kecelakaan. Meski semua mobil diasuransikan, segala risiko kecelakaan ditanggung penyewa. "Termasuk menanggung uang sewa selama mobil itu masuk bengkel. Kan, selama masuk bengkel, mobil jadi tidak bisa disewakan."
Sebulan Lebih Murah
Belasan mobil di PT Corauleng Maega Putra (CMP) di Bumi Serpong Damai (BSD) juga sudah habis dipesan untuk mudik lebaran. "Kalau sudah masuk bulan puasa, konsumen sudah berebut menyewa mobil. Itu terjadi dari tahun ke tahun," kata Asrul Sani dari CMP.
KOMENTAR