Hingga kini masih belum terlihat tanda-tanda bioskop di Indonesia, khususnya jaringan Cineplex 21, akan sepenuhnya kembali memutar film-film asing terbaru, terutama produksi Hollywood. Semua ini terkait dengan masalah pajak royalti atas pemasukan film impor.
Hingga pertengahan tahun ini, kekecewaan memang sangat dirasakan para penikmat film di Indonesia, mengingat sejumlah judul film box office sudah dilepas ke pasaran. Terutama Harry Potter, yang sudah memasuki sekuel terakhir, sebagai film penutup dari rangkaian tujuh film terdahulunya.
Berburu Horcrux
Sebenarnya, sesuai versi buku karangan J.K. Rowling, sekuel Harry Potter akan berhenti di seri ke-7. Namun, untuk versi filmnya, seri ke-7 ini harus dipecah menjadi dua bagian demi keutuhan cerita. Masih terkait dengan cerita sebelumnya, film HPTDH 2 merupakan kelanjutan perjuangan penyihir yang kini beranjak remaja, Harry Potter (Daniel Radcliffe), bersama kedua sahabatnya, Ron Weasley (Rupert Grint) dan Hermione Gringer (Emma Watson), dalam menghadapi penguasa kegelapan, Lord Voldemort.
Mereka bertiga harus menemukan dan menghancurkan tiga dari total enam Horcrux milik Voldemort yang masih tersisa. Horcrux adalah benda gaib yang dapat memberikan musuh utama Harry itu kehidupan abadi. Namun, seiring ditemukannya Relikui Kematian (Deathly Hallows) dan Voldemort tahu tentang misi mereka, pertempuran terbesar pun dimulai. Dan, hidup ketiganya tidak akan pernah sama seperti dulu lagi. Selain pertempuran, berbagai rahasia dan kisah masa lalu sejumlah tokoh dalam kisah Harry Potter juga akan diungkap.
Penonton yang akan menyaksikan bagian dari episode terakhir film Harry Potter ini sepertinya tak akan kecewa. Kecanggihan efek audio dan visual yang dibuat untuk film berformat 2 dan 3 dimensi ini disuguhkan dengan sangat apik. Philip Womack, penulis buku The Liberators dan The Other Book, bahkan menyatakan, David Yates, sang sutradara, berhasil menggambarkan pertempuran final yang jauh lebih hidup ketimbang versi J.K. Rowling, penemu tokoh dan penulis buku Harry Potter.
"Pada seri terakhir Harry Potter, dia (J.K. Rowling) gagal menghadirkan suasana kepahlawanan yang diharapkan. Hasilnya, pada bagian itu pertempuran final di Hogwarts terasa mandeg. Sedangkan Yates, berhasil menerjemahkannya menjadi sebuah tontonan yang benar-benar menegangkan saat semua siswa sekolah dengan perasaan putus asa bertarung melawan pasukan berjubah hitam, Death Eaters," kata Philip.
Film HPTDH 2 sudah rilis perdana pada 7 Juli lalu di London, Inggris. Menjelang pemutaran perdananya, antusiasme para fans penyihir berkaca mata bundar ini sangat besar. Selain berdandan ala murid sekolah Hogwarts, mereka rela menginap di jalanan Trafalgar Square dengan mendirikan tenda sejak dua hari sebelumnya. Keinginan untuk menjadi yang pertama menyaksikan akhir dari kisah Harry Potter dan bertemu langsung dengan para pemeran utamanya dijadikan alasan kuat bagi mereka untuk rela berkorban.
Dalam situs film IMDb, Indonesia ternyata masuk dalam jadwal negara yang akan memutar film dengan jumlah penggemar paling fenomenal itu. Menurut situs tadi, Indonesia dijadwalkan akan memutar perdana HPTDH 2 pada 13 Juli mendatang.
Semoga saja kabar itu benar adanya.
KOMENTAR