Si Kecil Dijamin Bangga
Mengurus tiga anak, memang bukan masalah gampang. Sebab itulah Nadya Prayudhi (33), ibu tiga anak, memilih berhenti dari agensi iklan tempatnya bekerja agar bisa fokus mengurus buah hatinya. "Sekaligus bisa lebih serius bisnis sofa anak-anak yang sudah saya rintis saat jadi karyawan kantoran," katanya.
Sofa anak bikinan Nadya memang unik dan terkesan pribadi. Di tiap sofa berwarna cerah itu, dibubuhkan nama si anak. "Dijamin si anak bangga dengan sofanya," kata Nadya yang mengiklankan bisnisnya melalui babysofa.multiply.com.
Beda dengan sofa yang dijual di toko yang hanya berisi busa dan cepat kempis, "Bikinan saya kuat sekali. Sebetulnya itu sofa buat orang dewasa, tapi diminiaturkan. Daya tahannya bisa sampai 10 tahun, untuk usia anak 1-6 tahun. Orang dewasa pun boleh duduk di sofa ini tanpa takut ambruk, sebab rangkanya kuat dari kayu."
Namun, Nadya bukannya tak punya kendala. "Tukang jahit saya hanya satu, jadi pemesan harus antre. Memang, sih, kadang pesanan bisa lebih cepat dari yang dijanjikan dan pembeli jadi surprise saat barangnya sudah diantar sebelum waktunya."
Untuk melengkapi sofa buatannya, Nadya juga membuat meja kecil dan sarung bantal. "Sarung bantal juga dikasih nama anak si pemesan. Motifnya tetap yang lucu-lucu sesuai karakter anak-anak," tambahnya. Oleh karena itu, Nadya tidak membuang sisa-sisa kain sofa karena masih bisa dimanfaatkan untuk membuat variasi sarung bantal.
Nandya yang ber-partner bisnis dengan rekannya, Rina Sandhi,menjual sofa pertamanya seharga Rp 250 ribu. Kini, yang berbahan kurdoroi dijualnya Rp 800 ribu.
Nah, bila penasaran ingin melihat hasil karya ibu muda yang satu ini, sebentar lagi Nadya akan membuka toko untuk sofa kecilnya. "Kalau dijelaskan lewat telepon, kadang calon pembeli sering susah membayangkannya," ungkap Nadya yang rajin ikut bazar ini.
Berawal dari bisnis baju anak-anak, Maggie Fachrisky (25) kemudian mencoba peruntungan di bidang pembuatan sofa anak-anak. Seperti halnya Nadya, sebelumnya Maggie adalah karyawati yang kemudian mengundurkan diri demi mengasuh putrinya, Gienarie
Kaysha Alexarinadi.
Sejak setahun silam, Maggie berkonsentrasi membuat sofa yang dipromosikannya lewat situs www.sofacustomkuw.blogspot.com. "Awalnya gara-gara saya beli sofa balon. Baru beberapa kali diduduki, sudah kempis. Di lain waktu, sempat juga Maggie melihat sofa yang gambarnya hanya di-print saja. "Pikir-pikir, kenapa enggak bikin sofa yang tahan lama dengan karakter kartun saja?" katanya.
Akhirnya, Maggie membuat sofa dengan karakter yang disukai anak-anak seperti Princess, Doraemon, dan lainnya. Biasanya, karakter itu dipasang disandaran sofa. Bahan sofa
terbuat dari beludru yang banyak dijual di kawasan Cipadu, Jakarta. Rangka sofa memakai kayu dan tripleks, sementara untuk sandaran tangan digunakan kayu padat. Agar rapi dan tak membahayakan anak kecil, bagian belakang sofa dilapisi lagi dengan tripleks.
Di awal usahanya, "Yang pesan cuma delapan orang, lalu saya tawarkan ke teman-teman. Pernah juga vakum beberapa saat karena merasa enggak ada pembelinya. Akhirnya, bangkit kembali dengan membuat blog khusus sofa dan rajin ikut pameran. Saya juga tidak keberatan ketika ada yang mau memfoto produk saya."
Ternyata, kiat-kiat itu sangat bermanfaat. Usaha Maggie mengalami kemajuan pesat. Pesanan, katanya, paling banyak saat liburan sekolahdan hari kerja. Sementara Sabtu
dan Minggu justru sepi karena biasanya sang ibu yang memesan tidak masuk kerja. "Mungkin ibu-ibu melihat produk saya saat online di kantor, ya."
Kini, Maggie sudah memiliki reseller di berbagai kota. Padahal, ia mengawali bisnis ini hanya dengan modal Rp 20 juta. Uang itu untuk mencicil pembelian mesin bordir dan bahan-bahan. Harga sofa buatan Maggie berkisar dari Rp 800 ribu hingga Rp 1,3 juta dengan lama pembuatan sekitar tiga minggu.
Noverita K Waldan/ bersambung
KOMENTAR